Menko Luhut Minta Masyarakat Tahan Mobilitas Selama 4 Pekan ke Depan
Di samping itu, Menko Luhut juga meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan jika ada yang merasakan gejala-gejala yang mirip seperti Omicron. Diketahui, gejalanya ini nyaris sama dengan gejala flu biasa.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk menahan sementara mobilitas dan kegiatan di luar rumah. Ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Mengacu pada data yang dihimpun dari Google Mobility, memang telah terjadi tren penurunan mobilitas masyarakat selama satu pekan terakhir.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
-
Kapan otot panggul bisa melemah? Kelemahan otot panggul dapat terjadi karena penuaan, kehamilan, persalinan, operasi panggul, atau faktor genetik.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu? Tentunya dengan menggunakan pola yang berirama dan penuh humor, patun dapat menghadirkan keceriaan di tengah-tengah kegiatan sehari-hari.
"Apakah itu karena selesai libur atau masyarakat kita mulai disiplin, ini kami harapkan kita pertahankan terus sampai 3-4 pekan ke depan," kata Luhut dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1).
Di samping itu, Menko Luhut juga meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan jika ada yang merasakan gejala-gejala yang mirip seperti Omicron. Diketahui, gejalanya ini nyaris sama dengan gejala flu biasa.
"Mengingat gejala Omicron yang ringan dan sulit dibedakan dengan batuk atau flu biasa, Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan testing bila merasakan gejala tersebut, tidak pergi ke area publik, atau melakukan isolasi mandiri jika terdapat gejala seringan apapun," katanya.
Saat ini, kasus harian Covid-19 kembali naik. Pemerintah terus melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah keadaan semakin buruk dengan mendorong akselerasi vaksin umum dan booster bagi seluruh masyarakat.
“Pemerintah juga meminta agar masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau booster agar langsung melakukan suntikan vaksin di gerai-gerai yang telah disediakan oleh Pemerintah,” ujarnya.
Dorong Vaksinasi Dosis Kedua
Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua untuk umum dan lansia terutama di provinsi, kabupaten, kota yang belum memenuhi jumlah capaian dosis vaksinasi.
"Saya memohon khusus kepada seluruh Kepala Daerah dan Pimpinan Wilayah di daerah-daerah yang dosis 2 umum dan lansia masih di bawah rata-rata untuk mempercepat vaksinasi. Ini supaya memberikan perlindungan lebih terhadap varian Omicron ini. Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan akan lebih dapat dimitigasi," tuturnya.
Di sisi lain, penggunaan aplikas PeduliLindungi juga akan diperketat. Tujuannya untuk menghadirkan kedisiplinan di masyarakat.
Guna mendukung tujuan itu, Menko Luhut menegaskan salah satu langkahnya dengan mengetatkan penggunaan aplikasi ini di tempat-tempat publik. Misalnya, di pusat perbelanjaan, restoran, hingga toko.
"Apakah mal atau toko atau restoran yang tidak menggunakan PeduliLindungi itu, (masyarakat) jangan masuk kesitu karena itu akan ada risiko penularan, ini saya rasa untuk mendisiplinkan bangsa ini," katanya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1).
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)