Menkop UKM: Kredit macet lebih banyak dilakukan pengusaha besar
"Masyarakat kecil justru menunjukkan kelasnya dengan tidak suka main nipu," ungkap Menteri Puspayoga.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), AAGN Puspayoga, menegaskan pengusaha besar lebih sering menjadi penyebab kredit macet perbankan tinggi. Dia membantah jika pengusaha kecil disebut penyebab tingginya kredit macet atau non performing loan (NPL).
"Yang kredit macet-macet itu lebih banyak dilakukan yang (pengusaha) besar. Masyarakat kecil justru menunjukkan kelasnya dengan tidak suka main nipu," ungkap Menteri Puspayoga di Ternate, Maluku Utara, Kamis (21/4).
Menteri Puspayoga turut memuji kinerja mantri lapangan atau analis kredit. Mantri lapangan dinilai berhasil mengatasi kredit macet.
"Saya di tiap kunjungan ke daerah selalu harus bertemu dengan mantri ketimbang pimpinan wilayah atau pimpinan cabang. Dan di Ternate ini luar biasa karena berkat merekalah kredit macet KUR bisa nol persen, " ujarnya.
Di Ternate, kata Menteri Puspayoga, pemilik UKM penerima KUR mikro maupun ritel sangat bertanggungjawab. Dana KUR yang diterima betul-betul dimanfaatkan untuk mengembangkan usahanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pimwil BRI Manado yang menaungi Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Golontalo, Yosua Pati Hutapea menjelaskan KUR BRI di Ternate pada tahun 2016 ditargetkan mencapai Rp 150 miliar.
Dijelaskannya pada semester pertama 2016 KUR mikro di Maluku Utara sudah terealisasi Rp 62 miliar atau 41 persen dari target semula. KUR mikro yang tersalur di Ternate sendiri sudah mencapai Rp 22 miliar atau 75 persen dari target 2016 sebesar Rp 30 miliar. Sementara di wilayah Manado, penyaluran KUR sudah mencapai Rp 1,25 triliun.
Baca juga:
Menkop UKM: Cuma di Indonesia ada pedagang keluar masuk perumahan
Kisah sukses pengusaha dodol Garut mampu berangkat Umroh tiap tahun
Kemenkop coret bank yang minta agunan dalam pengajuan KUR
Menkop dukung strategi percepatan KUR dengan pola linkage
Pemerintah klaim dana KUR tersalurkan Rp 9 triliun per bulan
Jokowi: Saya tak mau dengar lagi BPN lama urus sertifikat tanah
Asosiasi minta pemerintah ubah penyalur KUR lewat bank
-
Siapa yang mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.