Menkop UKM ungkap penyebab tingginya kesenjangan kaya-miskin di RI
"Gini ratio kita masih tinggi atau sekitar 0,4 padahal pertumbuhan ekonomi kita bagus."
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengungkapkan penyebab tingginya kesenjangan pendapatan antara kaya dan miskin yang terjadi di Indonesia. Penyebab utamanya adalah kurang diperhatikannya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga mengatakan, kesenjangan pendapatan menyebabkan gini ratio atau tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat di Indonesia masih relatif tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
"Gini ratio kita masih tinggi atau sekitar 0,4 padahal pertumbuhan ekonomi kita bagus bahkan nomor tiga di dunia setelah China dan India. Ini artinya ada sesuatu yang salah," katanya seperti ditulis Antara, Selasa (9/8).
Menurut Mantan Walikota Denpasar itu, kesalahan itu terletak pada belum diperhatikannya upaya pemberdayaan terhadap para pelaku UMKM di Tanah Air.
"Selama ini UKM belum tersentuh upaya pemberdayaan dengan optimal," katanya.
Dia berpendapat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan ada artinya jika pemerataan pendapatan tidak terdistribusi dengan baik. Dengan kata lain bahwa kesejahteraan hanya dirasakan oleh segelintir kalangan saja.
Oleh karena itu, dia mendorong semua pihak untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan para pelaku UMKM di Tanah Air melalui berbagai cara.
Pihaknya sendiri salah satunya mengembangkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku usaha mikro dengan suku bunga 9 persen pertahun.
"Saya juga yakin kalau empat hal ini yaitu infrastruktur, tourism, energi, dan maritim jalan maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat, jika UKM diperhatikan maka terjadi pemerataan kesejahteraan. Sebab tidak ada gunanya pertumbuhan meningkat tapi tidak ada pemerataan," katanya.
Baca juga:
Mengerikannya Rejang Lebong: Kemiskinan, kriminalitas dan korupsi
Derita Ayu, 2 kali ditinggal kabur suami dan sang anak sakit parah
Seperti tinggal di kandang burung
Tetap nyaman meski hidup berhimpitan
Bertahan hidup di kampung terpadat se-Asia Tenggara
Dedi Mulyadi geram kader Golkar biarkan Nenek Nandah hidup di gubuk
Gubuk rongsok di kantor DPD Jabar Partai Golkar bikin malu