Menpar rayu investor China tanamkan Rp 66 M untuk 10 destinasi
"Total investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan 10 destinasi adalah USD 20 miliar atau Rp 265 triliun."
Menteri Pariwisata Arief Yahya merayu para investor China untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan 10 daerah prioritas tujuan wisata di Indonesia. Menurutnya, pemerintah membutuhkan dana investasi sekitar USD 5 juta atau setara Rp 66,4 miliar dari para investor China.
"Total investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan 10 destinasi adalah USD 20 miliar atau Rp 265 triliun. Dari jumlah tersebut, USD 10 miliar adalah dari pemerintah, sedangkan sisanya diharapkan dari swasta, termasuk investor China," ujarnya seperti dilansir Antara, Sabtu (27/8).
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Bagaimana Indonesia mendukung pertumbuhan industri esports? Pertumbuhan esports di Indonesia mendapat dukungan besar dari pemerintah. Esports bukan hanya gaya hidup, tapi juga profesi.
-
Kenapa Wisata Perahu Kalimas diharapkam bisa meningkatkan ekonomi? Menurut pemerintah Kota Surabaya, wisata ini diharapkan akan menjadi daya tarik wisatawan domestik yang bisa meningkatkan ekonomi sekitar.
Dari total investasi sebesar USD 10 miliar dari swasta, pemerintah telah mengantongi investasi senilai USD 1 miliar atau setara Rp 13,2 triliun.
"Rata-rata per tahun, kita dapat USD 1 miliar. Itu artinya kita masih kekurangan sekitar USD 5 miliar sampai 2019. Investor China, belum masuk daftar. Dan saya membutuhkan USD 5 juta dari China. Pada 2015 pemerintah telah mengantongi komitmen investasi senilai USD 1 miliar, dan pada 2016 diperkirakan USD 1,5 miliar," jelasnya.
Mantan Dirut PT Telkom ini menegaskan investasi di sektor pariwisata Indonesia sangatlah menjanjikan. Apalagi, pemerintah telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu dari lima sektor yang diunggulkan.
"Saat ini sumber devisa Indonesia terdiri atas minyak dan gas, batu bara, minyak sawit dan pariwisata. Namun, tiga sumber pertama kini mengalami pertumbuhan minus, sehingga dapat dipastikan pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar pada 2019," kata Arief.
Pada 2019, lanjutnya, pariwisata diproyeksikan dapat menyumbangkan PDB sekitar 15 persen, devisa sebesar USD 20 miliar atau penghasil devisa terbesar yang dapat menyerap tenaga kerja sebesar 13 juta orang. "Pariwisata juga diyakini mampu menciptakan sentra pertumbuhan ekonomi baru," lanjutnya.
Fokus pengembangan destinasi sejalan dengan langkah percepatan yang diprioritaskan pemerintah yakni pembangunan infrastruktur khususnya di sepuluh destinasi prioritas yang akan dikembangkan ke destinasi lain secara bertahap.
Sepuluh destinasi utama yakni Tanjung Kelayang (Provinsi Belitung), Kepulauan Seribu (Provinsi DKI), Danau Toba (Provinsi Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Provinsi Banten) dan Borobudur, Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu terdapat pula Wakatobi (Provinsi Sulawesi Tenggara), Pulau Morotai (Provonsi Maluku Utara), Gunung Bromo/Tengger/Semeru (Provinsi Jawa Timur), Labuan Bajo (Provinsi Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Provinsi Nusa Tenggara Barat).
Sementara itu, Asisten Deputi Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar Vincent Jemadu mengatakan lahan yang disiapkan untuk pengembangan di 10 destinasi prioritas bervariasi yakni 500 hingga 700 hektare. Dengan pengembangan destinasi tersebut, kunjungan wisman dan pembangunan infrastruktur akan meningkat siginifikan.
Dia menambahkan pada 2014-2019 Indonesia memproyeksikan antara lain pembangunan hotel hingga 120.000 kamar, 15 restoran, operator wisata diving, taman rekreasi internasional, marina, dan daerah khusus wisata masing-masing 100 unit.
Baca juga:
Jokowi: Ganti menteri tak mampu capai target kemudahan berbisnis
Jokowi minta HIPMI berperan besar dalam pembangunan ekonomi nasional
Kinerja moncer, Pertamina dinilai layak pimpin holding energi
Pesan Luhut ke SKK Migas: Pegang teguh garis komando ke atas!
Genjot cadangan devisa, BI dorong pertumbuhan bisnis wisata
Bos BI: UMKM penyelamat Indonesia dari krisis ekonomi
Rupiah bergerak stabil di Rp 13.200-an per USD