Menperin Airlangga Siap Produksi 15.000 Unit Mobil Pedesaan di 2019
Serangkaian uji coba telah dilakukan dalam upaya pengembangan produksi AMMDes. Bahkan, mengenai suku cadang, ketersediaannya cukup banyak di pasaran. Di samping itu, distributornya juga telah tersedia.
Menteri Perindustrian, Airlangga terus mengejar peningkatan produktivitas dan daya saing alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) agar mampu kompetitif di pasar domestik hingga ekspor.
"Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3.000 unit, dan kami akan tingkatkan menjadi 9.000-15.000 unit per tahun. Produksi secara massal akan dimulai pada 2019," ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (21/1).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa pendopo di kantor Pemkab Jepara menyimpan jejak RA Kartini? Di Jepara, ada pula peninggalan berupa pendopo yang kini berada di kantor Pemkab Jepara. Dulunya, pendopo itu digunakan sebagai ruang pingitan Kartini saat menunggu lamaran tiba.
-
Siapa yang menolak mentah-mentah Kaesang menjadi Gubernur Jakarta? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kapan Harsono menjabat sebagai wakil Perdana Menteri? Selanjutnya, pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Serangkaian uji coba telah dilakukan dalam upaya pengembangan produksi AMMDes. Bahkan, mengenai suku cadang, ketersediaannya cukup banyak di pasaran. Di samping itu, distributornya juga telah tersedia.
Sementara untuk harganya, AMMDes akan dibanderol sekitar Rp 65 hingga Rp 70 juta di luar aksesorisnya. Mobil pedesaan multiguna ini akan didorong menggunakan bahan bakar jenis euro2 atau Biodiesel 20 (B20).
"Jadi, aksesorisnya tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, mau pakai pompa, berarti tambah Rp 3 juta atau menggunakan rice milling tambah Rp 7 juta," tuturnya.
Airlangga menambahkan, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk menjadi pemasok komponen mobil Pak Tani tersebut.
"Para pemasok komponen itu sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM). Saat ini, IKM yang terlibat telah mampu memproduksi 184 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes," kata dia.
Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen mengemukakan, AMMDes yang merupakan produk dari PT KMWI, perusahaan patungan antara PT Kiat Inovasi Indonesia (KII) dengan PT Velasto Indonesia (anak usaha PT Astra Otoparts Tbk) siap diproduksi massal pada tahun 2019.
"Kami siap memproduksi secara bertahap dengan mulai sebanyak 3.000 unit hingga dapat memenuhi target mencapai 15.000 unit per tahun," ujarnya.
Menurut Hamdhani, permintaan AMMDes sejauh ini cukup antusias. Dia optimis, pihaknya dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh para pembeli tersebut. AMMDes ini akan diproduksi dari pabrik di Citeureup dan Klaten, ungkapnya.
Produk AMMDes dengan merek KMW ini menggunakan bahan bakar gasoline dan diesel yang memiliki sistem penggerak tunggal dengan kecepatan maksimal 40 Km per jam, kapasitas silinder tidak melebihi dari 700cc atau setara dengan 14-15 PK, dengan daya angkut beban mencapai 700 Kg.
AMMDes KMW disiapkan dengan tiga tipe, model fix bin dengan PTO Power Take Off (PTO mengambil tenaga dari power source dan mentransmisikannya untuk aplikasi yang lain), model fixed bin dengan didukung alat mesin pertanian, dan model flat deck atau passenger dengan PTO. Untuk unit AMMDes KMW yang memiliki fasilitas integrated PTO, dapat diaplikasikan dengan alat pemecah gabah, pemutih padi, pompa irigasi, generator, dan berbagai peralatan lainnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto mendukung penuh pada upaya pengembangan AMMDes karena dapat memacu produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia.
"Kami juga mengapresiasi langkah Kemenperin menyalurkan bantuan AMMDes penjernih air. Sebab, sangat bermanfaat bagi para pengungsi di sana," ungkapnya.
Dito berharap, produksi AMMDes perlu terus didorong karena dapat menumbuhkan industri komponen di dalam negeri. Ini sekaligus menjadi wujud nyata kemandirian industri nasional.
"Kami juga minta agar AMMDes ini dapat didistribusikan ke seluruh daerah Indonesa, yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah-daerah tersebut," imbuhnya.
Baca juga:
Pemerintah Bakal Bangun 380.000 Km Jalan Aspal Campur Karet di Daerah
Kemenperin Target Ekspor Perhiasan Tumbuh 5 Persen di 2019
Kemenperin: 8 Kawasan Industri Siap Beroperasi, 10 Dipercepat Pembangunannya
Kawasan Industri Makassar Bakal Diperluas Jadi 1.000 Hektare
Insentif Pajak 200 Persen Diharapkan Terbit Sebelum April