Wantimpres: Menteri saling kritik di luar, tak baik buat presiden
"Kalau di antara kabinet saling mengkritik, katakan di dalam, jangan ngomong di luar."
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa mengatakan, sesama menteri sebaiknya tak berkonflik di hadapan publik. Sebab, hal tersebut bakal berdampak negatif pada presiden.
"Kalau di antara kabinet saling mengkritik, katakan di dalam, jangan ngomong di luar. Itu nggak baik untuk presiden. Mereka kan anak buah presiden. Jadi jangan saling mengatakan si A begini, si B begini," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/8).
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Apa yang dikatakan Budi Arie tentang peluang Jokowi menjadi Wantimpres? Budi Arie tak setuju kalau Jokowi dianggap hanya sebatas punya peluang untuk menjadi Wantimpres Prabowo-Gibran di kabinet baru nanti. Dia menyebut, Jokowi sudah layak untuk menjadi bagian dari Wantimpres. "Jangan peluang dong, kalian memangnya... Ya, pokoknya ini kan semua jalan politik persatuan untuk kemajuan," jelas dia.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
Suharso meyakini bahwa presiden pasti sudah menegur para menterinya yang tak kompak.
"Saya kira presiden paham itu dan pasti sudah menegur mereka," katanya. "Yang saya tahu presiden mengatakan, mereka itu kalau mau bicara, bicarakan di dalam."
Seperti diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengeluarkan pernyataan kontroversial sepekan terakhir ini. Padahal, dia baru dilantik menggantikan Indroyono Soesilo pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Adapun pernyataan kontroversial itu antara lain, permintaan revisi target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt lantaran tak realistis dicapai hingga 2019. Permintaan ini ditentang Menteri ESDM Sudirman Said yang kukuh menyatakan bahwa target itu sudah didasarkan pada kebutuhan listrik nasional hingga 2019.
Selain itu, Rizal juga meminta Garuda menunda rencana pembelian 30 pesawat. Menteri BUMN Rini Soemarno berang lantaran Rizal sudah melewati kewenangannya.
(mdk/yud)