Menteri Erick Target Turunkan Jumlah BUMN Menjadi 37 Perusahaan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berkomitmen, untuk terus merampingkan jumlah perusahaan negara dari yang ada saat ini. Dia menargetkan, bisa memangkas jumlah perusahaan BUMN dari 41 menjadi 37 selama masa kepemimpinannya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berkomitmen, untuk terus merampingkan jumlah perusahaan negara dari yang ada saat ini. Dia menargetkan, bisa memangkas jumlah perusahaan BUMN dari 41 menjadi 37 selama masa kepemimpinannya.
"Tetapi tentu ini perlu waktu, karena itu di masa kepemimpinan saya. Saya mencoba fokuskan dari 41 ke 37 (perusahaan BUMN)," katanya dalam Konferensi Pers Menteri BUMN tentang Pembubaran BUMN di Jakarta, Kamis (17/3).
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Kenaikan saham apa yang memuji Erick Thohir? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang menjadi target utama Erick Thohir untuk Timnas Indonesia? "Jika kita ingin mencapai kualifikasi, mungkin kita bisa finis di posisi kedua. Kita memerlukan 15 poin dan masih memiliki delapan pertandingan tersisa." "Selanjutnya, kita akan menghadapi pertandingan tandang melawan China dan Bahrain. Apakah kalian yakin bisa meraih kemenangan?" tanyanya.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
Menteri Erick menyampaikan, perampingan jumlah perusahaan BUMN sendiri diperlukan untuk untuk memperkuat proses transformasi bisnis yang sedang berlangsung sejak dua tahun terakhir. Selain itu, efisiensi jumlah BUMN juga diperlukan untuk mempertajam arah bisnis di tengah persaingan yang kian ketat.
"Karena kita tahu sekarang dengan disrupsi yang terjadi secara global baik rantai pasok, digital, dan lainnya. Penting sekali kita BUMN untuk juga melakukan transisi secara benar dan tepat," ucapnya.
Dia mencontohkan, hasil dari proses transformasi tersebut berhasil meningkatkan laba BUMN mencapai Rp 90 triliun di sepanjang 2021 lalu. Kemudian, sistem pelayanan bisnis perusahaan pelat merah juga diklaim kian menunjukkan perbaikan.
"Kalau kita lihat hasilnya bisa kita rasakan sama-sama, di mana laba bersih yang tadinya hanya Rp 13 triliun. Sekarang menjadi Rp 90 triliun, ini loncatan yang luar biasa," tandasnya.
Menteri Erick Bubarkan 3 BUMN, ini Daftar Beserta Alasannya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi membubarkan tiga perusahaan pelat merah pada Kamis (13/7). Ketiganya adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau KKA, PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, dan PT Industri Sandang Nusantara.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, pembubaran ketiga perusahaan pelat merah lantaran sudah tidak beroperasi. Sehingga, perlu dilakukan pembubaran untuk tidak membebani keuangan negara.
"Seperti PT Kraft Aceh sudah tidak beroperasi sejak 2008, Perusahaan Industri Iglas sudah tidak beroperasi sejak 2015, dan Industri Sandang Nusantara sudah tidak beroperasi sejak 2018," katanya dalam Konferensi Pers Menteri BUMN tentang Pembubaran BUMN di Jakarta, Kamis (17/3).
Menteri Erick memastikan, proses pembubaran terhadap tiga perusahaan pelat merah itu telah dilakukan sesuai prosedur. Antara lain dengan memenuhi hak karyawan.
"Saya apresiasi Dana Reksa dan PT Perusahaan Pengelola Aset ( PPA) dalam pengalihan lima saham minoritas dan menyelesaikan isu pegawaian yang jumlahnya 429 untuk di Iglas sudah selesai September 2021. Dan untuk kedua perusahaan lainnya kita akan selesai kan secara baik-baik," ucapnya.
Dia menyebut, kegiatan pembubaran tiga perusahaan BUMN tersebut akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah yang terbit di Juni 2022 mendatang.
"Dengan jalan panjang yang sudah berjalan. Alhamdulilah kita menunggu nanti peraturan pemerintah (PP) di bulan Juni," tandasnya.
(mdk/bim)