Menteri Jonan beberkan proyek EBT tengah dikembangkan
Jonan memaparkan, selain Sidrap, ada beberapa proyek EBT yang sedang dilaksanakan, yaitu PLTB Jeneponto, di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 65 MW dan PLTB Tanah Baru di Kalimantan Selatan.
Kebutuhan energi akan terus meningkat seiring bertumbuhnya perekonomian Indonesia. Berbagai langkah strategis-pun telah dilakukan pemerintah untuk menjamin ketersediaan energi, salah satunya adalah dengan mendorong secara masif pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Pemerintah mendorong penggunaan energi terbarukan untuk ketahanan energi nasional. Saat ini sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap dengan kapasitas 75 MW dan diharapkan Commercial Operation Date (COD/beroperasi secara komersial) pada awal 2018," ungkap Menteri ESDM, Ignasius Jonan pada acara International Energy Conference, di Jakarta, Kamis (30/11).
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Bagaimana Eceng Gondok bisa menjadi sumber energi terbarukan? Biomassa eceng gondok di Amerika Selatan dapat dielaborasi menjadi biofuel. Rendahnya lignin pada eceng gondok membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk produksi biofuel. Selulosa dan hemiselulosa diubah dengan mudah menjadi gula dan dapat difermentasi, menghasilkan biomassa yang dapat dieksploitasi dalam industri biofuel. Eceng gondok juga digunakan dalam produksi briket, bioetanol, dan biogas.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang baru ditemukan oleh ilmuwan tentang energi gelap? Sebuah pemodelan baru yang dijelaskan lewat makalah arXiv mengungkapkan sebuah bukti anyar tentang salah satu misteri terbesar di alam semesta. Misteri itu ialah dark energy atau energi gelap. Sebelumnya, para ilmuwan sendiri telah berteori sejak lama tentang alam semesta yang didominasi oleh energi gelap yang aneh dan misterius.
-
Kapan energi terbarukan menjadi solusi yang sangat penting? Dalam era yang semakin sadar akan isu lingkungan dan perubahan iklim, penggunaan energi terbarukan menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
Jonan memaparkan, selain Sidrap, ada beberapa proyek EBT yang sedang dilaksanakan, yaitu PLTB Jeneponto, di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 65 MW dan PLTB Tanah Baru di Kalimantan Selatan. Pengembangan EBT ini dimaksudkan agar tarif listrik berbasis EBT ke depannya akan lebih murah dan kompetitif.
Harga jual listrik PLTB Sidrap adalah USD 11,4 cent per kWh, dan sekarang dipersiapkan PLTB Sidrap Tahap II, kapasitas 50 MW, dengan harga jual ke PLN yang jauh lebih murah, sekitar USD 6 cent per kWh.
Lebih lanjut, Jonan menyampaikan bahwa untuk PLT Arus Laut, proyek berkapasitas 20 MW akan dikembangkan di Larantuka dengan harga jual listrik dari pengembang ke PT PLN sebesar USD 7,19 cent per kWh. Sangat kompetitif dibandingkan pembangkit listrik dari sumber energi primer lainnya.
"Saya percaya ke depannya EBT akan kompetitif apabila dibandingkan energi fosil, mungkin belum sekarang, tetapi secepatnya di masa depan akan terwujud," tegas Jonan.
Pengembangan EBT akan mengoptimalkan sumber daya alam setempat dengan cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan energi berkelanjutan.
Selain pemanfaatan EBT, upaya menerangi lebih dari 2.500 desa yang berada di daerah perbatasan, terisolir dan terluar juga menjadi prioritas. Pemerintah memberikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sehingga rasio elektrifikasi akan meningkat.
Lebih lanjut Jonan mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM juga mendorong penggunaan listrik, baik yang berasal dari energi fosil maupun energi terbarukan untuk transportasi maupun perlengkapan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan serta ekonomis akan menjadi pilihan kendaraan di masa depan. Demikian juga dengan penggunaan kompor listrik, dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Dengan kompor listrik, mengurangi ketergantungan impor, saat ini kebutuhan LPG 6,5 juta ton per tahun, dan 4,5 juta ton per tahun itu impor. Dengan kompor listrik, lebih murah, bersih dan cepat," tandas Jonan.
Baca juga:
Indonesia-Denmark kerja sama kembangkan PLTB
Kembangkan PLTS, anak usaha PLN gandeng perusahaan asal Abu Dhabi
BPDP KS tandatangani perjanjian pembiayaan penyediaan 1,4 juta KL biodiesel
Denmark tawarkan teknologi pengelolaan sampah
Bos Bappenas sebut kontribusi EBT terhadap pasokan energi nasional masih rendah