Menteri Saleh: Produsen batik sulit bahan baku
Sebab, gondorukem atau getah pohon pinus sudah banyak diekspor.
Kewajiban pemerintah melestarikan batik kian meningkat pasca-kain tradisional itu dikukuhkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya nonbendawi oleh UNESCO pada 2009. Celakanya, produsen batik saat ini tengah menghadapi kesulitan bahan baku.
"Hal ini perlu mendapatkan perhatian mengingat UNESCO dalam waktu tertentu setelah pengukuhan tersebut akan melakukan evaluasi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Gelar Batik Nusantara 2015 di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (24/6).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Selama ini, kata Saleh, gondorukem atau getah pohon pinus, banyak diekspor. Ini membuat produsen batik dalam negeri justru kesulitan mendapatkan salah satu bahan penguat warna batik tersebut.
"Saat ini produksi gondorukem nasional hanya 80 ribu ton per tahun dan dipasok dari PT Inhutani I dan III di Sumatera dan Sulawesi," katanya. "Sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 70 ribu ton per tahun, namun ada kekurangan sekitar 20 ribu ton per tahun karena sebagian produksi gondorukem banyak diekspor."
Untuk mengatasi itu, Kementerian Perindustrian bakal terus memfasilitasi pengadaan mesin daur ulang limbah pengolahan gondorukem.
(mdk/yud)