Menteri Sri Mulyani Tak Tahu Permintaan Prabowo Hapus Bea Masuk Impor Alutsista
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membantah telah mengabulkan permintaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membebaskan bea impor alutsista. Dia mengaku belum mengetahui permintaan Menteri Prabowo tersebut. Kementerian Keuangan disebutkan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.04/2019.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membantah telah mengabulkan permintaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membebaskan bea impor alutsista. Dia mengaku belum mengetahui permintaan Menteri Prabowo tersebut.
"Saya belum tahu mengenai itu. Nanti lihat ya," kata Sri Mulyani di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa pemain Malut United yang dipanggil Timnas Indonesia? Saat ini, hanya ada satu pemain dari Malut United dalam skuad Timnas Indonesia, yaitu bek tengah Wahyu Prasetyo.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.
-
Siapa pelatih yang memimpin Timnas Indonesia? "Persiapan kita harus maksimal. Ini adalah kali pertama kita mencapai babak ketiga, jadi kita perlu lebih fokus dan bekerja lebih keras. Tentu saja, para pemain akan berusaha memberikan yang terbaik," ujar Shin Tae-yong.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia? Ini menjadi hasil positif kedua bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong.
Saat ditegaskan lagi, apakah memang tak mengeluarkan aturan tersebut? Lagi-lagi Menteri Sri Mulyani membantahnya. "Aku belum dengar," ungkap Menteri Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan disebutkan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.04/2019.
Peraturan itu mengatur tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK04/2016 tentang pembebasan bea masuk atas impor persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian.
Adapun, itu juga berlaku untuk suku cadang, serta barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang dipergunakan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara.
Sebelumnya, Selasa 17 Desember 2019, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono tak secara gamblang soal permintaan kementeriannya. Dia hanya mengatakan, impor akan dilakukan hanya untuk yang ada pemindahan teknologinya.
"Itu untuk yang kira-kira bisa melakukan transfer of technology," pungkasnya.
Presiden Jokowi Ingin Pengadaan Alutsista Berdikari
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) tak hanya sekedar berorientasi terhadap proyek saja. Jokowi meminta Prabowo juga meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
"Kita harus memastikan bahwa SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya. Apalagi orientasinya sekadar proyek, sudah setop yang seperti itu," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai pengadaan alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (22/11).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta Prabowo untuk melibatkan BUMN maupun swasta dalam produksi pertahanan dalam negeri. Dengan begitu, bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri.
"Orientasinya adalah betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista yang dikerjasamakan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi Ingin Alutsista Modern
Menurut dia, Indonesia harus menjadi negara yang kuat dan disegani di kawasan Asia Timur. Untuk mencapainya, Jokowi menyebut diperlukan alat pertahanan untuk mengantisipasi perang di masa mendatang.
Jokowi ingin pengadaan alutsista dengan teknologi yang modern sehingga tidak ketinggalan zaman. Dia menilai pengadaan alutsista juga harus mempertimbangkan corak peperangan di masa depan.
"Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," jelas Jokowi.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)