Menteri Susi Kesal Masih Banyak Pengusaha Perikanan Manipulasi Data Ekspor
Menteri Susi telah meminta para pengusaha memperbaiki laporan pendapatannya. Bahkan bulan Agustus tahun lalu Menteri Susi mengaku telah membuat sebuah video peringatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memperlihatkan obrolannya dengan pengusaha di sebuah aplikasi chatting. Dari obrolan tersebut, Menteri Susi mengatakan bahwa pengusaha perikanan tangkap di Indonesia masih banyak yang belum patuh terhadap aturan.
Dia menjelaskan, ekspor perikanan Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Namun sebetulnya masih banyak yang belum dilaporkan.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
"Ada yang WA, 'ibu saya sudah bayar tapi belum jadi-jadi. Terus satu tahun operasi 9 bulan masa dapat Rp 2 miliar saja. Saya kasih emoticon," kata Menteri Susi saat memperlihatkan tangkapan layar percakapannya dengan pengusaha di Kantor Staff Presiden, Jakarta, Selasa (12/2).
Kemudian, dia melanjutkan, pengusaha tersebut bertanya sebetulnya KKP maunya apa. "Maunya apa? saya jawab lagi pakai tanda pentung (tanda seru) gitu kan jengkel juga. Jadi bu Susi mau saya lapor berapa? Benar-benar kurang ajar sekali ini namanya pengusaha sama menterinya ngomongnya begitu coba," ujarnya.
Menteri Susi telah meminta para pengusaha memperbaiki laporan pendapatannya. Bahkan bulan Agustus tahun lalu Menteri Susi mengaku telah membuat sebuah video peringatan. "Tahun lalu saya bikin video peringatan pada semua pengusaha karena dengan catatan kita kenaikan ekspor 10 sampai 12 persen itu unreportednya (tidak dilaprokan) masih eighty persen," ungkapnya.
Dia mengeluhkan kepatuhan para pengusaha masih sangat minim. Meski sudah memperbaiki laporan mereka namun masih belum jujur.
"Semua pengusaha perikanan tangkap saya mohon saudara segera memperbaiki laporan hasil tangkapannya. Ada yang Rp 300 juta jadi Rp 2 miliar. Dari 20 ton jadi 200 ton, padahal dia nangkapnya 2.000 ton. Tapi ya itu dia, dari zaman dulu kita ini selalu seperti itu, everything is unreported. Nah kita mencoba membenahi transparansi," ujarnya.
Tidak hanya ikan, ekspor mutiara pun laporannya masih dimanipulasi. Misalnya ekspor ke mutiara ke Hong Kong tercatat hanya 4,1 ton. Sedangkan data impor milik Hong Kong, disebutkan mereka telah mengimpor sebanyak 20 ton mutuara dari Indonesia.
"Yang belum open adalah data laporan dari para pengusaha yang tadi nangkap setaun 2.000 ton dia laporan cuma 200 ton. Kalau saya tekan (ditanya) kenapa kamu, (jawabnya) ibu maunya berapa. Dari Rp 200 juta naik ke Rp 300 juta naik ke Rp 2 miliar. Saya bilang belum cukup, kamu lasti lebih dari itu. Ini kepatuhan pengusaha belum cukup," tutupnya.
(mdk/idr)