Menteri Teten Dorong Pembentukan Koperasi Pangan Maritim
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, akan mendorong koperasi dalam sektor pangan maritim. Saat ini, 96 persen usaha di sektor maritim masih di tingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menteri Teten mengatakan, saat ini baru ada 13.821 unit koperasi yang bergerak di sektor pangan.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, akan mendorong koperasi dalam sektor pangan maritim. Saat ini, 96 persen usaha di sektor maritim masih di tingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kalau kita lihat pengalaman negara-negara yang koperasinya besar itu karena potensi untuk dikembangkannya besar, oleh karena itu kita ingin dorong koperasi masuk ke sektor pangan maritim, di mana sumber daya kita luar biasa," kata Menteri Teten dalam webinar Koperasi Nasional, Senin (13/7).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana Koperasi membantu produsen? Bagi produsen, dengan diadakan koperasi bisa menjadi tempat untuk menawarkan barang dengan harga yang relatif tinggi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
Menteri Teten mengatakan, saat ini baru ada 13.821 unit koperasi yang bergerak di sektor pangan, atau setara 11,23 persen total koperasi. Dengan kontribusi omzet 7,27 persen terhadap total omzet koperasi di Indonesia.
"Hal tersebut mengindikasikan bahwa kontribusi positif koperasi Indonesia bisa kita dorong dengan optimal, dalam beberapa tahun ke depan dengan pengembangan yang lebih fokus dan terarah," ujarnya.
Susun Konsep Pengembangan Koperasi
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyusun konsep arsitektur pengembangan koperasi Indonesia, untuk mewujudkan koperasi yang sehat, mandiri, modern, berdaya saing dan mendukung UMKM.
Melalui empat pilar kebijakan yakni fokus pada infrastruktur, profesionalisme tata kelola koperasi, pembiayaan, dan kapasitas usaha serta pengawasan dalam konteks pembinaan terhadap koperasi.
"Dalam arsitektur tersebut pengembangan koperasi kami arahkan agar sejalan pengembangan UMKM sehingga akses UMKM terhadap pasar, teknologi menjadi lebih luas, dan dampak ekonomi yang diberikan koperasi dan UMKM bisa memberikan multi efek yang lebih besar, baik untuk anggota dan ekonomi Indonesia," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)