Meski Kebutuhan Dana Bengkak, Pemerintah Jamin Proyek Kereta Cepat Tak Akan Mangkrak
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah akan melanjutkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Walaupun proyek tersebut mengalami pembengkakan biaya (cost over run), dia tak mau pembangunannya jadi mangkrak.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah akan melanjutkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Walaupun proyek tersebut mengalami pembengkakan biaya (cost over run), dia tak mau pembangunannya jadi mangkrak.
Apalagi beberapa infrastruktur sudah jadi seperti pembangunan terowongan dan jalur yang meski baru sebagian selesai. Bila tidak dilanjutkan justru tidak akan berkontribusi terhadap perekonomian.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
-
Mengapa pembangunan jalur kereta api di Aceh memakan waktu yang cukup lama? Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
"Sudah jadi proyeknya, sudah ada terowongannya akan jadi harus kita jadikan saja. Karena tidak mungkin jadi mangkrak tidak menghasilkan hasil positif terhadap ekonomi," ujar Menteri Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite VI DPD RI, di Kompleks DPD RI, Jakarta, Kamis (25/8).
Menteri Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan bersikap transparan kepada publik terkait perkembangan proyek tersebut. Sebab, ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mengalir.
"Kalau ada APBN masuk pasti ada alasannya dan akan dipertanggungjawabkan secara maksimal dan diaudit BPKP," kata dia.
Telah Diaudit BPKP
Terkini, Pemerintah telah mendapatkan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait cost over run proyek kereta cepat.
"Keseluruhan proyek sudah dilakukan audit BPKP, maka pada cost over run yang kemudian berimplikasi bahwa kalau Indonesia punya porsi 60 persen. Sementara RRT 40 persen," jelasnya.
Hasilnya pembengkakan biaya tersebut dibebankan sesuai dengan porsi investasi masing-masing negara. Sehingga porsi yang ditanggung sama besarnya 60 persen untuk Indonesia dan 40 persen ditanggung China.
"Tidak semuanya tapi sebagian dalam bentuk modal baru ditambah adanya pinjaman. Nah ini yang kita sedang rundingkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menginformasikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terancam diundur. Alasannya, proyek tersebut kekurangan dana yang berakhir pembangunannya terhambat.
Didiek mengatakan, permasalahan tersebut terjadi karena dana Penyertaan Modal Negara (PMN) belum kunjung cair. Sementara itu kas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) hanya mampu bertahan hingga bulan September tahun ini.
(mdk/bim)