Mimpi Indonesia jadi negara pengekspor pangan dan daging sapi
"Kita harus mempunyai gagasan visioner sebagai negara pengekspor pangan dunia."
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi mimpi Indonesia menjadi negara pengekspor pangan dunia. Menurutnya, Indonesia sudah saatnya memiliki gagasan visioner tersebut dan tidak selalu menjadi importir.
"Meskipun saat ini, ketergantungan Indonesia terhadap impor masih tinggi, kita harus mempunyai gagasan visioner sebagai negara pengekspor pangan dunia," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/12).
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Bagaimana cara membuat daging sapi kecap menjadi empuk? Agar daging sapi tidak alot, rebus dengan panci presto sampai empukLalu, iris-iris sesuai seleraTumis bumbu halus, bawang bombay, paprika merah, paprika hijau, dan serai sampai harumMasukkan daging sapi ke tumisan. Aduk rataMasukkan jamur. Aduk rataTambahkan kecap manis. Aduk rata. Masak sampai bumbu meresap. Sajikan dengan taburan biji wijen.
-
Apa yang membuat daging sapi menjadi empuk? Tekstur daging sapi akan sangat lembut jika direbus dengans satu bahan ini.
-
Kapan opor daging sapi biasanya dimasak? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
-
Bagaimana cara memotong daging sapi agar empuk? Salah satu metode utama untuk memotong daging adalah dengan memotongnya berlawanan arah dengan serat ototnya.
Menurut Viva Yoga, hal itu pun berlaku untuk daging sapi. Meski Indonesia masih melakukan impor sapi di tahun 2014 sebesar 230.000 ton setara daging segar, namun ke depannya dia yakin Indonesia bisa melakukan ekspor sapi.
"Terdapat tiga strategi bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara pengekspor sapi. Pertama, peningkatan populasi Sapi. Kedua, peningkatan mutu dan kualitas Sapi, dan ketiga, peningkatan kesejahteraan petani-peternak sapi," tegasnya.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan, peningkatan populasi sapi diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya ketidakpastian peningkatan konsumsi. Proyeksi konsumsi daging sapi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mencapai 2,58 kg/kapita/tahun dibanding angka proyeksi sebelumnya 1,78 kg/kapita/tahun.
Menurut BPS, konsumsi daging sapi di 2014 sudah mencapai 3,05 kg/kapita/tahun. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk 250 juta dan setiap tahun ada kenaikan populasi manusia Indonesia rata-rata 3 juta. "Maka permintaan semakin meningkat, sedangkan suplainya tidak akan mencukupi bahkan akan terjadi pemotongan jumlah betina produktif semakin massif, mungkin dalam waktu 50 tahun populasi sapi bisa punah," ujar Ali.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno mengatakan, peningkatan populasi sapi dapat dilakukan dengan cara mengimpor sapi indukan.
"Paling tidak, akan ada angka angka sapi yang meningkat dengan peternakan yang sudah terkonsolidasi. Untuk tahun depan, pemerintah sedikitnya membutuhkan 35 ribu indukan baru, namun dalam kesepakatan awal DPR, hanya disetujui angka 25 ribu ekor indukan." ujar dia.
Menurut Muladno, sapi indukan impor tersebut kemudian dikelola dalam kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi nasional, selain itu upaya tersebut ditujukan untuk mengangkat dan memberdayakan peternak kecil yang menjadi peternak mayoritas di Indonesia.
"Selama ini pemerintah langsung mengerjakan ternaknya, tapi tidak menggarap peternaknya. SPR itu orientasinya mencerdaskan peternaknya. Program SPR itu akan mengubah peternak yang berjalan sendiri sendiri saat ini, agar bisa bergerak dan berbisnis secara berkelompok, semua tempatnya difasilitasi oleh pemerintah, jaringan bisnisnya diperkuat," tutupnya.
(mdk/idr)