Minyak Hasil Ekspor Ini Bisa Menghidupi 100 Ribu Keluarga Palestina
Sebagian besar ekspor tersebut diperdagangkan ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, dan Amerika Serikat.
Sebagian besar ekspor tersebut diperdagangkan ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, dan Amerika Serikat.
Minyak Hasil Ekspor Ini Bisa Menghidupi 100 Ribu Keluarga Palestina
Minyak Hasil Ekspor Ini Bisa Menghidupi 100 Ribu Keluarga Palestina
Produk agrikultur Palestina seperti buah dan minyak zaitun, sudah lama dikenal sebagai komoditas ekspor terbesar bagi Palestina. Organisasi Humas Appeal pernah mengatakan, ekspor zaitun sedikitnya dapat menghidupi 100.000 keluarga.
"Industri minyak zaitun menyumbang 25 persen pendapatan pertanian warga Palestina dan menopang penghidupan sekitar 100.000 keluarga," Wakil Kepala Eksekutif Human Appeal, Owais Khan, dikutip dari Olive Oil Times, Selasa (28/11).
- Palestina Ternyata Ekspor Kain Perban ke Israel, Jumlahnya Fantastis
- Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
- TNI Siap Kirim Kapal Rumah Sakit, Menhan Segera Koordinasi dengan Dubes Mesir dan Palestina
- Israel Masuk 5 Besar Negara Eksportir Kurma, Ternyata 'Dicuri' dari Tanah Palestina
Berdasarkan data Dewan Zaitun Palestina, nilai tambah yang dihasilkan industri minyak zaitun rata-rata USD5,4 juta atau sekitar Rp83 miliar per tahun.
Dewan Zaitun Internasional memperkirakan Palestina, termasuk Tepi Barat dan Gaza, menghasilkan 23.000 ton minyak zaitun pada tahun panen 2022-2023.
Angka ini sedikit lebih tinggi dari produksi rata-rata lima tahun.
Menurut Observatory of Economic Complexity (OEC), minyak zaitun murni dan minyak zaitun extra virgin menyumbang 2,54 persen dari total ekspor Palestina pada tahun 2021.
Pada akhir tahun 2021, tersedia data lengkap, yang menunjukan nilai ekspor sebesar USD36,9 juta atau setara Rp569 miliar.Angka ini terdiri dari ekspor minyak zaitun olahan senilai USD6,65 juta atau setara Rp102 miliar.
Sebagian besar ekspor tersebut diperdagangkan ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, dan Amerika Serikat.
Khan mengatakan Human Appeal telah bekerja di Gaza dan Tepi Barat sejak tahun 1991 untuk menanam 100.000 pohon zaitun.
Proyek pertanian ini menyediakan 30 hingga 40 pohon zaitun terbaik bagi setiap petani.
"Sehingga mereka dapat menghasilkan tanaman yang hidup dan berkelanjutan yang tidak hanya menghasilkan makanan tetapi juga pendapatan untuk generasi mendatang,” kata Khan.
Khan menambahkan Human Appeal bekerja dengan para ahli dan petani lokal untuk memastikan pohon zaitun ditanam secara berkelanjutan dan dapat mencapai swasembada.
Sehingga, petani dan masyarakat dapat memelihara dan memanennya tanpa intervensi lebih lanjut dari LSM tersebut.
"Secara langsung ini mendukung pendapatan hampir 200 petani dan 1.200 penerima manfaat individu,” kata Khan.
"Setelah dipanen, perkebunan awal diperkirakan akan menghasilkan sekitar 4.000 kilogram minyak zaitun,"
kata Khan mengakhiri.