Moeldoko: Kita masih perlu impor beras
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan bahwa Indonesia masih perlu mengimpor beras. Sebab, kebutuhan beras untuk seluruh wilayah sangat besar, yaitu 2,4 juta ton per bulan.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan bahwa Indonesia masih perlu mengimpor beras. Sebab, kebutuhan beras untuk seluruh wilayah sangat besar, yaitu 2,4 juta ton per bulan.
"Kita bisa berhitung bahwa kebutuhan beras nasional kita itu 2,4 juta ton per bulan. Secara realistis, kita memang masih perlu impor. Jadi kalau sudah, oh ini bahaya, mepet, harus ada upaya-upaya untuk impor. Jadi kita tidak boleh mengatakan 'tidak impor', enggak," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9).
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Dia mengatakan produksi beras nasional belum bisa mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat. Selain karena faktor cuaca yang kurang mendukung, minimnya lahan menjadi penyebab produksi dalam negeri tidak maksimal.
"Yang pertama memang ada penyusutan lahan, data terakhir kemarin 24 persen. Jadi memang secara alami ada penyusutan karena ada pembangunan jalan tol, kawasan-kawasan industri yang dibuka, sehingga mengurangi tanah-tanah itu," terangnya.
Meski demikian, Moeldoko memastikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi beras dalam negeri. Satu di antaranya dengan membuka lahan di luar Jawa.
"Pemerintah juga melalui mentan melakukan usaha-usaha, yang pertama usaha membuka lahan di luar jawa, yang kedua melalui intensifikasi. Jadi ditingkatkan. Makanya kita mengenal tiada hari tanpa panen. Itu terus berjalan," ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko menyebut bahwa impor tidak boleh dilakukan saat musim panen. Sehingga tidak mempengaruhi harga beras. "Kalau impor pas petani mau panen, saya sebagai ketua HKTI juga marah dong. Saya memperjuangkan petani saya," tambah Moeldoko.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kisruh impor beras, Mendag dan Budi Waseso dilaporkan ke Presiden Jokowi
DPR sayangkan adanya silang pendapat antara Mendag dan Bulog
Menko Darmin: Data produksi beras Kementan meleset setiap tahun
Penjelasan lengkap Menko Darmin soal izin impor beras hingga 2 juta ton
Menko Darmin soal polemik beras: Kalau tidak ada impor repot