Mulai 10 Februari, KRL Tak Layani Pemberangkatan dari Stasiun Maja dan Sudimara
"Dari Stasiun Maja tidak ada pemberangkatan KRL, namun tetap melayani naik-turun pengguna seperti biasa," kata Direktur Utama KAI Commuter, Wiwik Widayanti.
Kereta Rel Listrik (KRL) tak lagi melayani pemberangkatan dari Stasiun Maja dan Stasiun Sudimara mulai 10 Februari. Ini karena adanya penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021.
"Dari Stasiun Maja tidak ada pemberangkatan KRL, namun tetap melayani naik-turun pengguna seperti biasa," kata Direktur Utama KAI Commuter, Wiwik Widayanti dikutip dari Antara, Jumat (5/2).
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Wiwik menjelaskan kereta pemberangkatan Stasiun Maja ditarik menjadi Pemberangkatan Stasiun Rangkasbitung. Sementara itu, kereta pemberangkatan dari Stasiun Sudimara (pukul 06.35) ditarik menjadi pemberangkatan Stasiun Parung Panjang karena Stasiun Sudimara bukan untuk'“stabling' KRL.
"KRL tujuan Tanah Abang tetap tersedia di Stasiun Sudimara pukul 06.34 WIB," katanya.
Kemudian, KRL Cikarang tujuan Jakarta-Kota diprogramkan bertambah 24 KA.
Wiwik menjelaskan seiring dengan Gapeka 2021, jumlah kereta yang dioperasikan juga bertambah, yakni total 1.151 KA (908 central line), 243 loop line) dibanding dengan Gapeka 2019 sebanyak 1.057 KA (857 central line dan 200 loop line), mulai dari lintas Bogor, Bekasi, Parung Panjang, Tangerang, dan Tanjung Priok.
"Secara total ada peningkatan dua loop lintas Bekasi dari 15 ke 17, ada satu loop tambahan di Tanjung Priok, feeder (KA pengumpan)Tanjung Pandan tidak dijalankan lagi," ujar Wiwik.
KA Merak-Rangkasbitung Bertambah
Kemudian KA Lokal Merak-Rangkasbitung PP bertambah dari 12 KA menjadi 14 KA, KRD Prambanan Ekspres pada lintas Yogyakarta-Solo PP sebanyak 20 KA digantikan menjadi KRL, KRD Prambanan Ekspres pada Lintas Kutoarjo-Yogyakarta PP sama sejumlah delapan KA, kemudian KRL Yogyakarta-Solo yang akan dioperasikan pada 10 Februari 2021 ini.
Untuk KRL Yogyakarta-Solo, stasiun yang melayani lintas tersebut ditambah dari tujuan stasiun menjadi 11 stasiun, di antaranya Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
Total perjalanan KRL Yogyakarta-Solo sebanyak 20 perjalanan per hari dengan lintasan sejauh 60 kilometer dan waktu tempuh satu jam delapan menit.
(mdk/idr)