Neraca perdagangan RI defisit USD 1,63 miliar, ini kata Menko darmin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, kenaikan impor tersebut lantaran didorong pembangunan infrastruktur. Akibatnya, beberapa barang kebutuhan bahan baku untuk infrastruktur terpaksa harus di impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia April 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,63 miliar. Hal ini dipicu oleh defisit sektor migas USD 1,13 miliar dan nonmigas sebesar USD 0,50 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, kenaikan impor tersebut lantaran didorong pembangunan infrastruktur. Akibatnya, beberapa barang kebutuhan bahan baku untuk infrastruktur terpaksa harus di impor.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
"Pertumbuhannya lebih tinggi itu ditambah dengan proyek-proyek infrastruktur. Artinya, kalau proyek infra dan kemudian proyek investasi swasta lain yang non infra yang memang pertumbuhannya meningkat, itu pasti butuh barang modal dan barang baku. Jadi, kalau kamu lihat pertumbuhan barang bahan bakunya sama tingginya dengan barang konsumsi," ungkap Darmin di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/5).
Menurut Darmin, tingginya permintaan bahan baku infrastruktur lantaran proyek yang sudah jalan beberapa tahun lalu saat ini sedang proses penyelesaian. Sehingga bahan baku yang diperlukan pun cukup banyak.
"Jangan lupa, barang modal dan barang baku, dalam impor kita itu 91 persen. Barang konsumsi cuma 9 persen," ujat Darmin.
Meski demikian, kenaikan impor yang mencapai 11,28 persen tersebut masih terbilang aman. Sebab menurutnya kenaikan tersebut secara pertumbuhan ekonomi masih dapat berjalan positif.
"Itu memang luar biasa kenaikannya. Tinggi sekali, tetapi dari segi perkembangan ekonomi artinya positif. Kenapa positif? Karena investasi berjalan, baik investasi swasta, maupun investasi dalam bentuk bangunan infra, dan lain sebagiannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan secara ekspor memang terlihat menurun. Untuk itu dia meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan kembali nilai ekspor Indonesia, sehingga dapat mengimbangi nilai impornya.
"Nah jadi, memang yang sekarang ini berarti. Selain, mempercepat realisasi investasi dan pembangunan infra itu, yang dampaknya positif ya pemerintah harus mendorong ekspor, mengimbangi kenaikan impor itu, kalau tidak itu akan dampaknya bisa tidak terlalu baik terhadap neraca pembayaran," tandasnya.
Baca juga:
Neraca perdagangan April defisit, Menkeu Sri Mulyani sebut industri tengah menggeliat
Impor melonjak tinggi, neraca perdagangan April 2018 defisit USD 1,63 miliar
Neraca perdagangan 2018 mulai surplus di Maret sebesar USD 1,09 miliar
Bos BI prediksi neraca perdagangan surplus USD 1,1 miliar di Maret 2018
Utang hingga defisit perdagangan jadi pekerjaan rumah bos baru BI