Neraca Perdagangan RI Surplus Selama 32 Bulan Berturut-turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Desember 2022 sebesar USD 3,89 miliar. Capaian menandakan Indonesia mengalami surplus selama 32 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Desember 2022 sebesar USD 3,89 miliar. Capaian menandakan Indonesia mengalami surplus selama 32 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Ini berarti neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 32 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, di Gedung BPS, Senin (16/1).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Menurut margo surplus neraca perdagangan dikarenakan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor yang mana untuk nilai ekspor sebesar USD 23,83 miliar dan impor USD 19,94 miliar
Secara kumulatif neraca perdagangan dari Januari sampai Desember 2022 yakni sebesar USD 54,46 miliar atau naik 53,76 persen dibandingkan pada tahun 2021. "Jadi secara tahunan ekspor kita tumbuhnya cukup impresif yaitu sebesar 53,76 persen," katanya.
Perlu diketahui secara tahunan neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar USD 5,61 miliar, sementara untuk migas mengalami defisit USD 1,73 miliar. "Surplusnya neraca perdagangan barang masih ditopang oleh surplus neraca komoditas non migas," terang dia.
Baca juga:
BPS Catat Impor RI Naik Capai USD237,52 Miliar Selama 2022
Neraca Perdagangan RI Surplus 31 Bulan Berturut-turut
Jokowi: Belum Ada Sejarahnya Kita Surplus Neraca Perdagangan, Sekarang Sudah 30 Kali
Hingga Kuartal III-2022, Industri Besi & Baja Genjot Ekspor Hingga 39,55 Persen
Menko Airlangga: Defisit Perdagangan Migas Bisa Mencapai Rp31,25 Triliun
Data BI: Neraca Transaksi Berjalan Surplus USD 4,4 Miliar di Triwulan III-2022