Neraca Perdagangan Terancam Defisit Akibat Penanganan Covid-19 Belum Maksimal
Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira menilai penanganan pandemi Covid-19 di tanah air akan mempengaruhi aktivitas ekspor Indonesia. Kondisi ini beresiko pada keberlanjutan surplus neraca perdagangan.
Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira menilai penanganan pandemi Covid-19 di tanah air akan mempengaruhi aktivitas ekspor Indonesia. Kondisi ini beresiko pada keberlanjutan surplus neraca perdagangan.
Apalagi, pada bulan Juni 2021 surplus perdagangan Indonesia turun menjadi USD 1,3 miliar dari sebelumnya pada Mei sebesar USD 2,6 miliar.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"(Neraca Perdagangan Indonesia) beresiko menurun. Surplus dagang sudah turun bulan Juni dari USD 2,6 miliar ke USD 1,3 miliar," kata Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (19/7).
Penurunan ini dipicu terjadinya defisit migas yang semakin lebar karena harga minyak yang naik. Belum lagi selama kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Sosial (PPKM) Darurat dan Mikro menghambat proses distribusi barang.
"Itu juga akan menekan neraca perdagangan ke depan," kata dia.
Selama ini, surplus neraca perdagangan Indonesia ditopang oleh naiknya harga komoditas. Kenaikan harga in membuat posisi Indonesia sebagai penghasul batubaram nikel dan sawit menjadi diuntungkan.
"Khusus kinerja ekspor memang ditopang oleh bonanza komoditas. Harga komoditas yang naik untungkan posisi indonesia misalnya di sektor batubara, nikel, dan sawit," kata dia.
Selain itu, akibat pengendalian Covid-19 yang belum maksimal ini membuat beberapa negara memutuskan agar warganya keluar dari Indonesia seperti WNA jepang. Padahal keberadaan mereka sangat penting bagi proyek-proyek strategis Indonesia seperti infrastruktur dan industri pengolahan.
"Situasi krisis covid berakibat pada delay atau tertundanya proyek yang berjalan di Indonesia," kata dia.
Akibatnya, investasi juga akan tertunda karena investor mempertimbangkan kondisi pasar domestik Indonesia. "Bagaimana mau bangun pabrik makanan minuman misalnya, kalau permintaan lesu," sambung dia.
Lebih lanjut Bhima mengatakan keadaan ini cukup mengkhawatirkan dan berdampak luas terhadap penurunan kepercayaan konsumen. Pada Juni lalu masyarakat masih optimis karena hasil survei Bank Indonesia menunjukkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) naik ke level 107.4.
Namun, dengan adanya PPKM Darurat ini, dia menilai akan terjadi penurunan. Proyeksi IKK pun bisa kembali di bawah 100. "Kondisi berubah drastis paska lonjakan kasus dan PPKM Darurat sehingga proyeksi IKK bisa di bawah 100 lagi," tandasnya.
Baca juga:
Menko Airlangga Sebut Surplus Neraca Perdagangan Potret Pemulihan Ekonomi Indonesia
Data BPS: Neraca Perdagangan Surplus USD 1,32 Miliar di Juni 2021
Wamendag Soal Surplus USD 10,17 M per Mei: Tertinggi Sejak 10 Tahun Terakhir
Di Acara PPI Asia-Oceania, Wamendag Bongkar Rahasia Pemerintah Genjot Ekspor RI
IHSG Berpeluang Menguat Seiring Rilis Neraca Perdagangan Mei 2021
Neraca Perdagangan Surplus, KSP Sebut Ini Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia