Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.565 per USD
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 30 poin walaupun sempat melemah 60 poin di level Rp14.565 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.535 per USD. Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, mata uang Rupiah kemungkinan masih akan melemah direntang Rp14.545 hingga Rp14.590 per USD.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 30 poin walaupun sempat melemah 60 poin di level Rp14.565 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.535 per USD. Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, mata uang Rupiah kemungkinan masih akan melemah direntang Rp14.545 hingga Rp14.590 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia hari ini merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukkan perbaikan. Pada Maret 2021, BI mengumumkan IKK berada di 93,4. Meningkat dibandingkan dengan 85,8 dan 84,9 pada Februari dan Januari 2021.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
"IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Di atasnya berarti optimistis, sementara di bawahnya berarti pesimistis. Artinya, IKK di bulan Maret memang sudah membaik tetapi konsumen cenderung masih pesimistis atau belum pede memandang perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Jumat (9/4).
Selain itu, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik. Ini didorong perbaikan persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan pembelian barang tahan lama.
Sementara pada Rabu lalu, BI melaporkan cadangan devisa per akhir Maret sebesar USD 137,1 miliar, turun USD 1,7 miliar dari bulan Februari. Tetap tinggi meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2021 sebesar USD 138,8 miliar.
Penurunan cadangan devisa utama terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jauh tempo. Selain pembayaran utang jatuh tempo, rupiah yang mengalami tekanan di bulan Maret lalu kemungkinan besar juga menggerus cadangan devisa.
"Pelemahan Rupiah tentunya membuat kebutuhan penggunaan cadangan devisa untuk melakukan intervensi cukup besar," jelas Ibrahim.
Dari segi lainnya, dampak pelarangan mudik 2021 akan berpengaruh besar bagi ekonomi dan bisa menekan ekonomi triwulan II yang sebelumnya pemerintah mengefektasikan 7 persen sampai 8 persen. Selain itu juga mengkhawatirkan efektivitas pelarangan mudik, jika pengawasannya tidak maksimal maka potensi mobilitas warga masih akan besar dan kasus covid-19 bisa kembali meningkat.
Baca juga:
Rupiah Melemah Dipicu Naiknya Klaim Tunjangan Pengangguran AS
Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.533 per USD
Rupiah Melemah ke Rp14.570 per USD Pasca Rilis The Fed
Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Rupiah Menguat ke Rp14.483 per USD
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp14.505 per USD
2020, BI Catat Total Transaksi Non Tunai di Sumsel Capai Rp42,46 T