Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.430 per USD
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, tantangan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 masih sangat tinggi pada tahun depan yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat 20 poin dilevel Rp 14.430 per USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp14.450 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, namun ditutup menguat direntang Rp14.410 hingga Rp14.450 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, tantangan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 masih sangat tinggi pada tahun depan yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Dan ini menjadi tantangan di mana kita perlu mengakselerasi pemulihan ekonomi sekaligus kesehatan APBN yang sudah bekerja sangat keras dalam dua tahun berturut-turut untuk menanggulangi pandemi," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (4/5).
Pandemi masih memiliki risiko tinggi pada tahun depan, karena saat ini kasus Covid-19 secara global telah mencapai di atas 800.000 per hari dan muncul berbagai varian baru. Gelombang baru kasus Covid-19 pun juga bermunculan di berbagai negara seperti India, Brasil, Chili, Turki, dan beberapa negara Eropa.
"Berbagai risiko pandemi tersebut akan mempengaruhi upaya pemulihan ekonomi pada tahun ini dan tahun depan yang dilandasi oleh faktor eksternal maupun domestik," jelas Ibrahim.
Oleh karena itu Pemerintah akan terus memperpanjang PPKM sekala Mikro guna untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Di samping terus melakukan vaksinasi terhadap semua warga negara.
Dengan terus ditekannya wabah Covid-19 ada harapan besar pandemi akan kembali menurun dan masyarakat bisa beraktivitas kembali secara normal dan ini perlu ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat guna untuk menanggulanginya secara bersama-sama.
Baca juga:
BI Beberkan Upaya Jaga Stabilisasi Sistem Keuangan RI
Rupiah Ditutup Melemah Tipis Rp14.450 per USD
Kurs Rupiah Melemah ke Rp14.470 per USD Dipicu Spekulasi Pengetatan The Fed
Jelang Pengumuman The Fed, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.500 per USD
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.485 per USD
Rupiah Ditutup Menguat Tipis Seiring Optimisme Pemulihan Ekonomi AS