Nilai tukar Rupiah melemah tipis di level Rp 13.519 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah tipis di perdagangan hari ini, Kamis (9/11). Rupiah dibuka di level Rp 13.519 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.514 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah tipis di perdagangan hari ini, Kamis (9/11). Rupiah dibuka di level Rp 13.519 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.514 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak fluktuatif, tercatat nilai tukar sempat menguat usai pembukaan di level Rp 13.509 per USD pada pukul 09.00 WIB. Saat ini, Rupiah berada di Rp 13.517 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Seperti diketahui, Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah telah menyepakati Rancangan Undang Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Salah satu substansi yang ditetapkan pada rapat tersebut adalah nilai tukar Rupiah sebesar Rp 13.400 per USD.
Nilai tukar ini menguat dibanding R-APBN 2018 sebesar Rp 13.500 per USD. Namun angka ini justru stagnan jika dibandingkan APBN-Perubahan 2017.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, menguatnya patokan nilai tukar Rupiah ini dipengaruhi oleh kinerja perekonomian nasional yang relatif baik. Hal itu dilihat dari akselerasi proyek infrastruktur, keberhasilan program pengampunan pajak (Tax Amnesty), dan terjaganya tingkat inflasi.
"Juga positifnya neraca pembayaran, terkendalinya defisit transaksi berjalan, dan kuatnya cadangan devisa," kata Suahasil di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10).
Selain itu, kebijakan stabilitas nilai tukar Rupiah terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia (BI) dan suku bunga acuan BI. Meningkatnya sovereign rating ke investment grade (BBB-) juga menjadi salah satu faktor nilai tukar ini.
"Perbaikan ekonomi AS serta pengurangan balance sheet the Fed, juga masih diberlakukannya quantitative easing oleh ECB dan BoJ," imbuhnya.
Baca juga:
BKPM gandeng Standard Chartered perluas penetrasi investasi Indonesia di dunia
Punya keunggulan teknologi, Taiwan siap majukan industri manufaktur Indonesia
5 Pro kontra keputusan kenaikan UMP 2018
Tekan impor LPG, Menteri Jonan dorong masyarakat pakai kompor listrik
10 November, KAI gratiskan tiket kereta untuk para veteran
Sosial commerce bakal jadi bisnis jual beli terbesar di Asia
Turunnya daya beli masyarakat dan anomali ekonomi versi Sri Mulyani