Nilai tukar Rupiah menguat sehari usai ledakan bom di Sarinah
Rupiah menguat 16 poin ke level Rp 13.888 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat 16 poin ke level Rp 13.888 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.904 per USD. Rupiah menguat sehari pasca serangan ISIS di Sarinah, Jakarta Pusat.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pasca serangan militan yang terjadi di Jakarta, sempat membuat Rupiah terlihat seperti dilanda tekanan aksi jual. Rupiah sempat melemah di area 13.960 atau melemah 1 persen membuat pelaku pasar khawatir bahwa dalam jangka pendek Rupiah akan menembus level 14.000.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
"Pasca serangan militan sempat membuat pelaku pasar khawatir," ucap Reza di Jakarta, Jumat (15/1).
Meski dibuka menguat, Reza meminta kepada pelaku pasar untuk mewaspadai pelemahan kembali. Apalagi, pemangkasan tingkat suku bunga atau BI rate kembali bisa membuat laju Rupiah mengalami pelemahan dalam jangka pendek. Apalagi, laju USD juga masih bertahan di tren penguatannya.
"Meski kami berharap adanya penguatan setelah pemangkasan BI rate namun, tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan kembali. Laju Rupiah akan berada di Support 14.040 dan Resisten 13.815. Tetap perhatikan sentimen yang ada," jelas dia.
(mdk/idr)