Nilai Tukar Rupiah Perkasa di Level Rp 14.308 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dola Amerika Serikat (USD) lanjutkan penguatan di perdagangan hari ini, Jumat (30/11). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.331 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.382 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dola Amerika Serikat (USD) lanjutkan penguatan di perdagangan hari ini, Jumat (30/11). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.331 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.382 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 14.308 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri memprediksi Rupiah 99 persen masih akan melemah pada 2019. Prediksi ini dengan melihat produktivitas Indonesia jika dilihat dari Current Acoount Deficit (CAD) yang belum juga menunjukkan performa optimal.
"Fenomena jangka pendek Rupiah bisa menguat. Tahun depan jangka menengah, 99 persen Rupiah akan melemah. Kalau bicara jangka panjang, hubungan Rupiah dengan CAD itu erat sekali," ujar Faisal di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11).
Faisal mengatakan, pelemahan Rupiah sebenarnya tidak hanya terjadi tahun ini saja. Pada 2017, Rupiah melemah dan CAD defisit namun dapat diatasi dengan jumlah uang yang masuk ke Indonesia cukup besar.
"2017, CAD kita defisit USD 17 miliar tapi uang yang masuk USD 22 miliar. Tetap Rupiah melemah rerata tahunannya. Tapi melemahnya sangat sopan, sedikit sekali karena capital inflownya lebih banyak," jelasnya.
Baca juga:
Bos PLN Soal Penguatan Rupiah dan Harga Minyak Anjlok: Itu Rezeki Dari Allah
Faisal Basri: Rupiah Menguat Bukan Karena Usaha Pemerintah, Tapi Utang
Faisal Basri Prediksi Rupiah Masih Akan Melemah di 2019
Menko Darmin Optimistis Rupiah Menguat Masih Berpeluang Terjadi, Ini Sebabnya
Jokowi Apresiasi BI Buat Rupiah Menguat Signifikan Hingga Rp 14.500 per USD
Rupiah Terus Menguat di Level Rp 14.492 per USD