Nilai tukar Rupiah sentuh level Rp 14.459 per USD
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs beli Rupiah mencapai Rp 14.315 per USD, sedangkan kurs jual Rp 14.459 per USD. Angka ini meningkat dari posisi perdagangan kemarin, di mana kurs beli mencapai Rp 14.271 per USD, dan kurs jual mencapai Rp 14.415 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah belum menunjukkan penguatan hari ini, Kamis (5/7). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs beli Rupiah mencapai Rp 14.315 per USD, sedangkan kurs jual Rp 14.459 per USD.
Angka ini meningkat dari posisi perdagangan kemarin, di mana kurs beli mencapai Rp 14.271 per USD, dan kurs jual mencapai Rp 14.415 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan mengupayakan agar Rupiah dapat menguat kembali. Salah satunya memperkecil defisit transaksi berjalan melalui pengurangan impor. Sebab, impor Indonesia dalam beberapa bulan terakhir masih lebih kecil dibanding jumlah ekspor.
"Saat yang sama mulai meneliti kebutuhan impor, apakah itu memang betul betul yang dibutuhkan untuk perekonomian Indonesia dan secara selektif akan meneliti siapa yang membutuhkan apakah itu dalam bentuk bahan baku ataupun bahan modal. Dan apakah betul-betul strategis untuk menunjang kegiatan ekonomi dalam negeri," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (3/7).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengambil langkah bagaimana upaya untuk memperkecil defisit transaksi berjalan.
Adapun sektor yang akan digenjot dalam beberapa bulan ke depan selain impor adalah pariwisata. Adapun target pemerintah hingga akhir tahun, defisit hanya berada 2,5 persen terhadap PDB.
Baca juga:
Harga pakan ternak makin mahal akibat Rupiah terus melemah
Rupiah terus melemah, Sri Mulyani bakal evaluasi kebutuhan impor Indonesia
Tingginya impor makin bikin kurs Rupiah terpuruk
Nilai tukar Rupiah makin terpuruk hingga Rp 14.476 per USD
Pemerintah janji tetap jaga stabilitas nilai tukar Rupiah