Nusantara Infrastruktur catat laba triwulan I melejit 296 persen
Kontribusi terbesar perseroan tahun ini diperoleh dari bisnis di sektor energi.
PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) mencatat peningkatan laba bersih pada kuartal I 2014 sebesar 296,8 persen menjadi Rp 27,1 miliar dari Rp 6,83 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian laba ini sejalan dengan peningkatan pendapatan perusahaan hingga 52 persen atau Rp 104 miliar dibandingkan tiga bulan pertama 2013 sebesar Rp 68,78 miliar.
"Ini baru pertama kali kita masukan dari tower sebesar Rp 10 miliar. Sehingga naik 50 persen lebih pendapatan kita dari tahun lalu," ujar Direktur Pengelolaan META, Omar Danni Hasan, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/5).
Hingga akhir tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 500 miliar. "Untuk kuartal selanjutnya akan lebih tinggi terutama dari telco tower," jelas dia.
Menurut Danni, kontribusi terbesar perseroan tahun ini diperoleh dari bisnis di sektor energi, antara lain di bidang pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan pembangkit tenaga listrik.
"Kontribusi tower ke pendapatan kita di tahun ini sebesar 60 persen atau sebesar Rp 120-Rp 130 miliar," ungkapnya.
Di samping itu, perusahaan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp 120 miliar pada tahun ini.
Nantinya akan dialokasikan untuk bisnis perusahaan di bidang pengelolaan jalan tol.
"Capex Rp 120 miliar tahun ini yang organik, lebih banyak untuk tol sebesar Rp 70-80 miliar, dan juga untuk sektor jasa energi Rp 50-70 miliar," papar dia.
Danni menuturkan, hingga kuartal I 2014 ini perseroan baru menyerap capex sebesar Rp 10 miliar. "Kuartal I ini masih kecil Rp 10 miliar, untuk anak usaha kami di sektor air bersih," jelasnya.
Menurut dia, capex perseroan akan lebih banyak digunakan pada kuartal III dan kuartal IV, dibandingkan kuartal II dan kuartal I. "Akan digunakan untuk pelebaran tol di Makassar itu," tutup dia.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
Baca juga:
Saratoga dorong dua anak usaha segera melantai di bursa
Siapkan Rp 30 miliar, Global Teleshop bakal bangun 30 toko baru
Penjualan ponsel pintar naik, Global Teleshop raup laba Rp 115 M
Kantongi 10 proyek, Ciputra pede raup pendapatan Rp 7,3 T
Laba 2013 capai Rp 246 miliar, Saratoga tak sebar dividen