6 Negara Ini Ternyata Dulu Masuk Wilayah Nusantara, Kini jadi Negara Tetangga
Banyak negara yang saat ini merdeka dulunya merupakan bagian dari wilayah Nusantara.
Dalam sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia, kawasan Nusantara memiliki pengaruh yang signifikan di Asia Tenggara. Beberapa negara tetangga yang ada saat ini pernah menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan-kerajaan besar yang ada di Nusantara. Banyak negara yang kini merdeka sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Nusantara. Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah enam negara yang pernah menjadi bagian dari Nusantara:
1. Filipina
Pada era Kerajaan Majapahit, Filipina termasuk dalam wilayah kekuasaan Indonesia. Saat itu, armada laut Majapahit berhasil menguasai seluruh kepulauan Nusantara, termasuk Semenanjung Melayu dan Filipina. Raja Hayam Wuruk bersama patihnya, Gadjah Mada, memiliki ambisi untuk menjadikan Majapahit sebagai kerajaan yang besar. Untuk mencapai tujuan tersebut, Majapahit membangun armada laut yang kuat. Armada laut ini berhasil menguasai seluruh wilayah kepulauan Nusantara, Semenanjung Melayu, dan juga Filipina.
2. Malaysia
Wilayah Malaysia dulunya merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, yang dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar dalam sejarah Indonesia. Penaklukan wilayah Malaysia terjadi pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama yang sangat berpengaruh di dunia. Luasnya daerah kekuasaan Sriwijaya membuatnya sering disebut sebagai Nusantara pada masa lalu.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya selain Majapahit. Nama Vijayanegar tercatat pada beberapa pemukiman di Teluk Brunei, dan Brunei Darussalam disebutkan dalam kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Kerajaan Majapahit pada tahun 1365. Wilayah yang dikenal sebagai Buruneng ini dikuasai oleh Majapahit setelah Patih Gajah Mada bertekad untuk melaksanakan Sumpah Palapa.
Kamboja
Kamboja juga merupakan salah satu wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Letak Kamboja yang strategis, terutama di sekitar Selat Malaka dan Selat Bangka, memungkinkan Sriwijaya untuk dengan mudah menjual hasil alam dan sumber ekonominya. Sejak abad ke-2 M, Sriwijaya telah menguasai Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran internasional. Selain itu, Sriwijaya juga mengendalikan Selat Bangka yang merupakan pintu masuk perdagangan dengan angkatan laut yang kuat. Beberapa komoditas yang diperdagangkan Sriwijaya di Kamboja antara lain kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, dan kapulaga.
Timor Leste
Timor Leste, yang sebelumnya merupakan Provinsi Timor Timur di Indonesia, memiliki sejarah panjang dengan bangsa Indonesia. Wilayah ini pernah menjadi jajahan Portugis selama 450 tahun dari tahun 1522 hingga 1975, dan merdeka dari Portugis pada 30 November 1975. Pada tahun yang sama, Indonesia melakukan invasi yang dikenal sebagai Operasi Seroja, yang menuai kecaman dari dunia internasional akibat kekerasan yang dilakukan oleh tentara Indonesia. Timor Leste menjadi provinsi ke-27 NKRI pada tahun 1976. Namun, pada tahun 1999, Presiden BJ Habibie mengadakan referendum untuk menentukan nasib Timor Timur, dan mayoritas rakyat memilih untuk merdeka. Akhirnya, Timor Leste resmi merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002.
Singapura
Singapura, meskipun kini menjadi negara yang sangat maju, pernah dikuasai oleh kerajaan-kerajaan dari Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya tercatat sebagai salah satu kekuatan yang pernah menguasai wilayah Singapura. Selain itu, Kerajaan Majapahit juga menguasai Pulau Tumasik, yang sekarang dikenal sebagai Singapura, sebagaimana dicatat dalam Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Beberapa kerajaan lain, termasuk Ayutthaya dari Thailand dan Kesultanan Malaka, juga pernah menguasai wilayah ini.
Penulis: Ade Yofi Faidzun