OJK Dianggap Jadi Penentu Keberhasilan Transisi Energi Bersih di Indonesia
Setidaknya OJK memiliki tiga prinsip yang dapat membantu mencapai misi pengurangan karbon dan pengembangan kendaraan listrik.
Setidaknya OJK memiliki tiga prinsip yang dapat membantu mencapai misi pengurangan karbon dan pengembangan kendaraan listrik.
OJK Dianggap Jadi Penentu Keberhasilan Transisi Energi Bersih di Indonesia
OJK Dianggap Jadi Penentu Keberhasilan Transisi Energi Bersih di Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai memiliki peran penting dalam keberhasilan program transisi energi.
Direktur Fasilitas Prospera, David Nellor mengungkapkan sebagai lembaga keuangan yang independen, OJK memiliki peran besar dalam membantu dan mendukung para pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan dalam keberlangsungan program transisi energi.
- Perkuat Komitmen Transisi Energi, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan SINOPEC
- Transisi Energi, Pemerintah Diminta Tak Lupakan Keadilan Sosial untuk Warga Terdampak
- Ganjar Dinilai Bawa Energi Besar untuk Kemajuan Indonesia
- Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?
"Institut ini mempunyai peran besar dalam membantu mendukung para pembuat kebijakan dalam mengambil pilihan-pilihan tersebut. Meskipun kita mungkin tidak memiliki navigasi yang memberitahu kita cara bergerak selangkah demi selangkah mencapai tujuan, saya pikir kita mengetahui beberapa prinsip yang memandu kita ke arah itu," kata David dalam Forum: The 1st OJK International Research Forum, di Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD, Senin (25/9).
David mengungkapkan, setidaknya OJK memiliki tiga prinsip yang dapat membantu mencapai misi pengurangan karbon dan pengembangan kendaraan listrik.
Pertama, prinsip penentuan harga di pasar karbon.
merdeka.com
Menurutnya, harga karbon harus dikembangkan untuk mencerminkan biaya sebenarnya.
Di dalamnya meliputi biaya ekonomi dari kegiatan tersebut, bukan hanya biaya swasta.
Kedua, mengenai transisi berkeadilan.
David mengatakan transisi yang adil harus dapat mencakup kompensasi bagi kelompok rentan terkena dampak perubahan karena masa transisi ini.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, perubahan yang kami lihat memang demikian sangat penting dan substansial, sehingga jika kita tidak memikirkan dampak sosial mengenai transisi yang adil dan merata, maka akan sangat sulit untuk mewujudkan misi tersebut," jelas David.
Ketiga, memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal.
Menurut David, saat ini kekayaan alam Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik.
"Kekayaan alam Indonesia yang luar biasa besarnya, namun peluang ini belum dimanfaatkan dengan baik," kata David.
Seiring dengan meningkatnya harga karbon dari hari ke hari, nilai dari sumber daya yang ada di Indonesia dapat meningkat pesat.
Sehingga tantangannya sekarang mencari cara untukmemanfaatkan peluang tersebut.
merdeka.com
David mengatakan masa transisi ini tidak hanya menjadi beban, namun dapat menyelaraskan misi dan pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan ini, Indonesia dapat melakukan investasi pada energi ramah lingkungan, penangkapan karbon, pengelolaan limbah, dan sebagainya.