OJK: Perekonomian RI Ditopang UMKM, tapi Aset dan Ukuran Kalah Dibanding Korporasi
Menurut dia, kepemilikan aset pelaku UMKM yang lebih kecil dari perusahaan atau korporasi ini yang membuat pertumbuhan kredit dari sektor ini terbatas. Apalagi perbankan memiliki kriteria khusus untuk pemberian modal kerja.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui perekonomian nasional banyak ditopang sektor UMKM. Secara entitas pun, pelaku usaha UMKM bisa mencapai 98 persen dari pelaku usaha di Indonesia.
Namun sayangnya, secara aset, pelaku usaha UMKM masih kalah dari korporasi. Sedangkan indikator pertumbuhan kredit banyak ditopang kredit korporasi ketimbang pelaku UMKM.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Dimana OJK mengadakan kegiatan edukasi literasi keuangan untuk guru dan pelaku UMKM? Upaya OJK tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan “Edukasi Keuangan dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2023” di Blora, Jawa Tengah, Selasa (5/12).
"Pengungkit utama pertumbuhan kita dari kredit ke sektor usaha. UMKM ini jumlahnya bisa 98 persen tapi dari sisi aset atau tiket size pembiayaan lebih kecil dibandingkan perusahaan menengah atas," kata Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi OJK, Enrico Hariantoro dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Jakarta, Selasa (4/5).
Menurut dia, kepemilikan aset pelaku UMKM yang lebih kecil dari perusahaan atau korporasi ini yang membuat pertumbuhan kredit dari sektor ini terbatas. Apalagi perbankan memiliki kriteria khusus untuk pemberian modal kerja.
Akibatnya, peluang pembiayaan modal kerja dari perbankan lebih banyak mengalir kepada korporasi yang jumlah entitasnya tidak sebanyak pelaku UMKM.
"Perusahaan menengah hingga korporasi ini jumlah entitasnya kecil tapi tiket size untuk pembiayaan besar," kata Enrico.
Perusahaan Besar Menahan Diri
Di sisi lain, perusahaan besar menahan diri untuk mengajukan pembiayaan modal kerja. Sebab melihat situasi dan kondisi terkini masih memberikan ketidakpastian. Terganggunya siklus ekonomi ini berdampak pada pelemahan ekonomi.
"Itu yang terjadi saat pandemi,sektor produksi manufaktur turun drastis dan menyebabkan pelemahan ekonomi," kata dia.
(mdk/idr)