OJK sebut agen Laku Pandai di Indonesia baru mencapai 300.000
Saat ini jumlah agen Laku Pandai di seluruh Indonesia baru berjumlah 300.000 orang. OJK menargetkan jumlah agen harus mencapai 1.000.000 orang dan diutamakan yang berada di daerah pelosok.
Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) merupakan program penyedia jasa layanan perbankan dan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (bank) yang didukung pemakaian teknologi informasi. Program ini dirancang dan dimonitor pelaksanaannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad mengatakan bahwa saat ini jumlah agen Laku Pandai di seluruh Indonesia baru berjumlah 300.000 orang. OJK menargetkan jumlah agen harus mencapai 1.000.000 orang dan diutamakan yang berada di daerah pelosok.
"Sekarang masih kecil, baru 300.000 jumlahnya, padahal 3 tahun ke depan, kita akan butuh sekitar 1 juta lah. Masing-masing di pelosok, pasar, kampung. Rumah para agen bisa difungsikan sebagai kantor, bisa dilakukan disana," kata Muliaman, di Cikini, Jakarta, Selasa (23/5).
Selain menjadi perwakilan bank, agen Laku Pandai juga bisa melayani jasa pembayaran seperti melayani kemudahan bayar pajak, pembelian pulsa, pengiriman uang dan lain sebagainya. Bahkan, bisa menjadi agen penyalur subsidi pemerintah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Untuk melakukan semua tugas tersebut, Muliaman mengatakan bahwa seorang agen harus bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Misalnya, ke tetangga sekitar rumah atau kampungnya.
"Kini, agen dibina bank masing-masing. Itu harus jadi nasabah bank. Yang paling banyak agennya itu misal Bank BRI. Binaan berbentuk bagaimana ada pelajaran penggunaan hardwarenya, memperkenalkan produk kepada calon nasabah dan sebagainya. Tentu saja bank harus punya komitmen membantu kapasitas para agen," jelasnya.
Muliaman menambahkan, seorang agen Laku Pandai bisa disempurnakan kemampuannya untuk mengendorse pemberian pinjaman-pinjaman bank. Namun, pinjaman tetap harus keluar dari bank resmi terdekat bukan dari agen.
"Tapi kemudian agen kan tahu siapa orang ini, karena tetangganya. Bank bisa mengacu pada agen ini untuk memberikan pembiayaan. Ini tergantung kemampuan agen dan manajemen resikonya bank. Ini kami juga persyaratkan bank harus punya manajemen resiko mumpuni, juga didukung teknologi yang baik. Agar laku pandai penyelenggaraannya lebih efektif," tambahnya.
Menurutnya, kesempatan untuk menjadi Agen Laku Pandai saat ini sangat terbuka lebar, terlebih profesi tersebut bisa dijadikan ajang berbisnis. Adapun syarat untuk menjadi agen Laku Pandai, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Status penduduk setempat yang sudah dikenal baik masyarakat sekitarnya.
2.Calon agen harus sudah menjadi nasabah bank yang bersangkutan (minimal 2 tahun)dan dipercaya bank.
3.Mempunyai usaha utama yang telah berjalan sekurang-kurangnya 2 tahun dengan lokasi usaha yang tetap dan strategis.
4.Yang bersangkutan harus memiliki kemampuan, kredibilitas, reputasi, dan integritas yang baik.
5.Jika agen Laku Pandai juga merupakan salah satu nasabah kredit, maka ada syarat tambahan lagi yaitu, tidak boleh mengalami keterlambatan pembayaran cicilan kredit selama 6 bulan terakhir.
6.Syarat umum administratif (KTP dan Kartu Keluarga).
"Nah itu darimana nanti agen itu dapat income? Ya dari transaksinya. Jadi semakin besar transaksinya, semakin besar fee (bayaran) yang diterima oleh agen Laku Pandai," lanjutnya.
Selain penghasilan yang menggiurkan, Muliaman juga menjelaskan bahwa menjadi agen Laku Pandai bisa dijadikan usaha sampingan sehingga akan lebih menguntungkan karena dari segi pendapatan tentu akan bertambah.
"Misalnya dia pedagang kelontongan di pasar ya dia dagang tapi dia juga jadi agen Laku Pandai, jadi saya pikir ini melengkapi. Atau di rumah, istri para nelayan jadi agen ketika para suaminya melaut istrinya bisa jadi agen Laku Pandai, nah itu bisa. Attau guru, pensiunan, atau siapa saja itu bisa melakukan di rumah masing-masing tanpa ada biaya dan lain sebagainya," kata Muliaman.
Para agen tersebut, nantinya akan dibina oleh bank kantor terdekat tentang bagaimana cara melayani nasabah dan tugas lainnya. Agar kemudian program ini bisa berjalan dengan baik, Muliaman berharap agen Laku Pandai bisa betul-betul sampai ke pelosok. Agen Laku Pandai bisa dijadikan sarana distribusi atau sarana chanelling untuk berbagai keperluan karena langsung berada di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan bayar membayar dan lain sebagainya.
"Jadi mudah-mudahan ini penetrasinya semakin hari semakin baik sehingga semakin banyak masyarakat yang terjangkau. Cuma kita ingatkan, Laku Pandai itu membutuhkan infrastruktur teknologi sinyal, kalau sinyalnya kecil ya gak bisa kan transaksi. Sinyal harus kuat," pungkasnya.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Baca juga:
OJK terus genjot inklusi keuangan dengan Agen Laku Pandai
Bos OJK banggakan inklusi keuangan RI terbaik di Asia Pasifik
Lewat bansos, upaya Pemerintah Jokowi genjot inklusi keuangan RI
Survei: Perempuan Indonesia 'tukang' cari utang
Hasil survei inklusi keuangan RI dari Bappenas, Australia & Swiss
Genjot inklusi keuangan,OJK luncurkan strategi perlindungan konsumen
Program inklusi keuangan RI terbaik se-Asia Pasifik, kalahkan India