OJK Syaratkan Calon Investor Bisa Buat Bank Muamalat Bersaing Dengan Konvensional
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhati-hati dalam menyetujui penyuntikan modal terhadap Bank Muamalat. OJK berharap, investor yang akan masuk tidak hanya membawa modal tetapi juga mampu membuat bank tersebut menjadi bank syariah besar. Sejauh ini cukup banyak investor yang menyatakan minatnya untuk masuk.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhati-hati dalam menyetujui penyuntikan modal terhadap Bank Muamalat. OJK berharap, investor yang akan masuk tidak hanya membawa modal tetapi juga mampu membuat bank tersebut menjadi bank syariah besar.
"Muamalat itu kita perlu lebih hati-hati. Karena yang kami inginkan adalah bank itu nanti akan mempunyai permodalan kuat dan caranya betul-betul kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan," ujar Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana, di Jakarta, Rabu (19/12).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Sejauh ini cukup banyak investor yang menyatakan minatnya untuk masuk menjadi bagian dari Muamalat. Namun, dia menegaskan, OJK perlu melakukan penyaringan sehingga Bank Muamalat nantinya bisa berkembang sama seperti bank konvensional.
"Saya tidak mau hanya ingin dia (investor) ke sana (Muamalat). Tapi ke depan dia tidak punya kemampuan kembangkan banknya untuk apa. Jadi namanya ini bank syariah. Dia harus bisa tumbuh sama bagusnya dengan bank konvensional," jelas Heru.
Heru menambahkan, sudah saatnya Indonesia memiliki perbankan syariah yang kuat. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. "Dengan keinginan seperti ini kami ingin investornya bisa membawa bank ini bersaing dengan bank konvensional. Rencana bisnisnya kayak apa. Kalau sekedar gitu-gitu aja, nanti dulu kami cari saja yang kuat," tegasnya.
Sebelumnya, para pemegang saham merestui konsorsium investor yang dipimpin Ilham Habibie Cs menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Muamalat Tbk. Adapun keputusan itu diambil dalam Rapat Pemegang Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Gedung Muamalat Tower, Kamis (11/10).
"RUPSLB hari ini ada tiga agenda yaitu perpanjangan right issue karena sudah expired 20 September kemarin, kemudian perubahan anggaran dasar ini lebih teknis, serta adanya penggantian manajemen," tutur Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana.
Konsorsium investor pimpinan Ilham Habibie Cs akan menyuntikan modal ke Bank Muamalat sebesar Rp 2 triliun melalui mekanisme right issue ini dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Selanjutnya Bank Muamalat akan menerbitkan saham baru sebanyak 20 miliar lembar saham. "Harga pelaksanaan right issue Rp 100 per saham," ujar dia.
Dengan disetujuinya masuknya Ilham Habibie Cs menyuntikan dana di Bank Muamalat, konsorsium investor ini menjadi pemegang saham pengendali di Bank Syariah tertua itu dengan porsi kepemilikan saham sekitar 60 persen. "Ini terdilusi 66 persen," pungkas Achmad.
Baca juga:
Bank Muamalat berencana terbitkan obligasi subordinasi
Pemegang saham setujui Ilham Habibie kuasai Bank Muamalat
Bank Muamalat liburkan penagihan cicilan kredit nasabah di Sulawesi Tengah
Incar dana segar Rp 2 T, Bank Muamalat kebut right issue sebelum akhir 2018
Tingkatkan pelayanan, Bank Muamalat luncurkan program Ayohijrah
OJK belum dapat surat lamaran dari peminat Bank Muamalat
Ilham Habibie siap suntik modal ke Bank Muamalat lewat konsorsium