OJK: Tax Amnesty buat IHSG menguat 16,8 persen
Pasar saham domestik pada paruh kedua September 2016 tercatat menguat sebesar 1,8 persen. Secara year to date (ytd), IHSG telah menguat sebesar 16,8 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri jasa keuangan Indonesia berada dalam kondisi normal dan baik. Bahkan, pasar keuangan Tanah Air mengalami penguatan pada paruh kedua September 2016.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, pasar keuangan dunia pada September 2016 bergerak mixed. Pergerakan mixed pasar saham dan nilai tukar global dipengaruhi oleh ketidakpastian yang masih meliputi pemulihan ekonomi global serta sentimen dari stance The Fed terkait kenaikan Federal Funds Rate (FFR).
-
Kapan OJK berencana mencabut moratorium perizinan pinjol baru? Sesuai Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023-2028, OJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjaman online (pinjol) baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM pada tahun 2024.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat dan OJK terkait maraknya pinjol ilegal? Melihat besarnya pengeluaran masyarakat saat Ramadan hingga Lebaran, Anggota Komisi XI, Puteri Anetta Komarudin mengingatkan agar masyarakat menghindari pinjaman online (pinjol) yang bersifat konsumtif.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK serius dalam upaya mencegah korupsi? “Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,” kata Sophia.
"Terimbas dari keberhasilan Tax Amnesty periode I dan sentimen positif dari kenaikan harga minyak serta komoditas, pasar keuangan domestik mencatatkan penguatan khususnya pada paruh kedua bulan September 2016," ujar Muliaman dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (14/10).
Pasar saham domestik pada paruh kedua September 2016 tercatat menguat sebesar 1,8 persen. Secara year to date (ytd), IHSG telah menguat sebesar 16,8 persen.
Sejalan dengan pasar saham, pasar Surat Berharga Negara (SBN) terpantau menguat yang tercermin dari penurunan yield di semua tenor. Rata-rata yield jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang turun masing-masing sebesar 6 bps, 11 bps, dan 9 bps. Pada September 2016, Investor Non-residen SBN mencatatkan net buy yang cukup signifikan sebesar Rp 16,9 triliun.
Di sisi lain, OJK menilai fungsi intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) belum tumbuh cepat. Pertumbuhan kredit perbankan per Agustus 2016 tercatat sebesar 6,83 persen (yoy) atau turun dari pertumbuhan kredit pada Juli 2016 di level 7,74 persen. Pelemahan didorong oleh kontraksi kredit dalam valuta asing (valas) sebesar 11,76 persen (yoy) yang sejalan dengan kinerja eksternal yang masih lemah. Kredit Rupiah masih tumbuh baik di level 10,70 persen.
Intermediasi perusahaan pembiayaan mulai menunjukkan arah perbaikan, piutang pembiayaan per Agustus 2016 tumbuh 0,87 persen (yoy) atau naik dari Juli 2016 sebesar 0,36 persen yang didorong oleh pembiayaan konsumen khususnya sektor perdagangan, restoran dan hotel.
Selain itu, risiko kredit LJK terpantau masih relatif tinggi. Rasio non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 3,22 persen, meningkat dibanding posisi Juli 2016 sebesar 3,18 persen, sedangkan NPF tercatat relatif stabil pada level 2,22 persen.
"Likuiditas dan permodalan LJK masih berada pada level yang baik. Alat likuid yang dimiliki oleh perbankan dalam kondisi memadai untuk membiayai ekspansi kredit," jelas Muliaman.
Dari sisi permodalan, ketahanan LJK domestik secara umum berada pada level yang sangat mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan per Agustus 2016 mencapai 23,26 persen.
Di industri perasuransian, Risk-Based Capital (RBC) berada pada level 513 persen (asuransi jiwa) dan 267 persen (asuransi umum), jauh di atas ketentuan minimum yang berlaku.
OJK akan terus memantau perkembangan profil risiko lembaga jasa keuangan serta menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko di sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait juga terus diperkuat.
"Ke depan, OJK melihat bahwa kondisi likuiditas dan permodalan LJK yang cukup baik perlu dioptimalisasi untuk mendukung penguatan fungsi intermediasi sembari membalikkan tren kenaikan NPL melalui strategi mitigasi resiko yang memadai."
Baca juga:
OJK sebut keuangan syariah jadi salah satu alat atasi kemiskinan
Fintech dipercaya bakal dongkrak literasi keuangan nasional
Ini persiapan OJK kawal perkembangan Fintech di Tanah Air
OJK: 95 persen dana repatriasi Tax Amnesty masih di perbankan
Aturan baru OJK bakal sulap Indonesia seperti Filipina dan Thailand