OJK ungkap praktik investasi bodong terbanyak terjadi di Padang
Masyarakat Sumatera Barat memiliki perekonomian dan pendapatan tinggi, namun, pendidikan keuangannya rendah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut Provinsi Sumatera Barat menjadi target utama pelaku investasi bodong atau penipuan berkedok investasi. Banyaknya investasi bodong tersebut lantaran kurangnya edukasi masyarakat Sumatera Barat terhadap program literasi keuangan.
Kepala Sub Bagian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat Muhammad Taufik mengatakan masyarakat Sumatera Barat memiliki perekonomian dan pendapatan tinggi. Namun, kata dia, hal ini tidak diimbangi dengan pengetahuan berinvestasi sehingga Sumatera Barat jadi target tawaran investasi bodong.
"Masyarakat Sawahlunto yang paling banyak jadi korban investasi bodong," ujar dia di Padang, Sumbar, Senin (5/10).
Dia menegaskan OJK Sumbar akan terus melakukan program edukasi dan promosi di industri keuangan kepada masyarakat. OJK pun bakal menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) dan beberapa partisipasi dari sekuritas.
"Di Sumbar ini ada perwakilan BEI dan tujuh sekuritas yang bisa bantu kami," kata dia.
Selain itu, Taufik melanjutkan, OJK Sumbar juga akan melibatkan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan asuransi untuk para masyarakat yang ingin berinvestasi. Untuk pengawasan investasi, kata dia, OJK Sumbar bakal berkoordinasi dengan OJK Pusat dan pemerintah untuk melakukan tindakan tegas pada investasi bodong.
"Program pengawasan yang telah kita laporkan, nanti apa yang harus kita lakukan biar satgas investasi pusat yang berwenang," pungkas dia.