Ombudsman Soal Data Jagung: Percuma Surplus Kalau Barangnya Tidak Ada
Walaupun berulang kali Kementan menyatakan bahwa saat ini surplus produksi jagung, namun harga di lapangan tinggi dan para peternak sulit mendapatkan jagung untuk kebutuhan pakan ternak.
Ombudsman mengimbau Kementerian Pertanian untuk dapat memberikan sosialisasi kebijakan peningkatan cadangan pangan terkait permasalahan impor.
"Lebih baik fokus untuk memperhatikan kebutuhan jagung untuk peternak. Juga fokus sosialisasikan dengan baik bahwa impor untuk meningkatkan cadangan, bukan untuk mengganggu petani," ujar Komisioner Ombudsman RI, Alamsyah Saragih seperti dikutip dari Antara, Minggu (11/11).
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Bagaimana Kemendag memantau stabilitas harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Rata-rata harga cabai sudah di kisaran Rp 70.000 per kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Siapa yang bisa menyampaikan keluhan soal harga makanan? Meski demikian, untuk tahun ini jika ada komplain atau keluhan dari masyarakat atau konsumen terkait harga makanan yang terlalu mahal agar disampaikan langsung ke dirinya.
Dia mengatakan, meskipun banyak pihak yang menolak impor bahan pangan, namun hal itu harus disesuaikan dengan kondisi fakta di lapangan. Walaupun berulang kali Kementan menyatakan bahwa saat ini surplus produksi jagung, namun harga di lapangan tinggi dan para peternak sulit mendapatkan jagung untuk kebutuhan pakan ternak.
"Sederhananya begini, yang penting kan harga. Meski banyak penolakan, walaupun dibilang surplus, tidak ada gunanya kalau barangnya tidak ada," tegasnya.
Di kesempatan berbeda, Ketua Apindo Bidang Peternakan dan Perikanan, Anton J Supit mempertanyakan klaim surplus jagung oleh Kementerian Pertanian dan rencana impor jagung yang menjadi polemik.
"Ada beberapa pertanyaan besar terkait klaim surplus jagung oleh Kementan, kalau mereka bilang ada surplus 12,98 juta ton, tapi berada di wilayah yang bukan sentra peternakan, atau luar Jawa, ini banyak pertanyaan harus dijawab oleh mereka," ujarnya.
Dia juga mempertanyakan, 12 juta ton jagung kenapa tidak dijual ke pasaran. "Kalau petani punya jagung 12 juta ton, dengan harga pasaran misalnya Rp 4.500 per kilogram, artinya uang petani mengendap Rp58 triliun. Apakah petani tidak butuh uang? Untuk kebutuhannya sehari-hari dan operasional?," kata dia.
Di sisi lain, anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro mengatakan, dewan akan menanyakan kebenaran data jagung kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam saat Rapat Dengar Pendapat (RDP).
"Saya akan menanyakan tentang impor jagung ini. Sebab, saya juga ditanya oleh masyarakat katanya surplus jagung, tapi kita impor 100 ribu ton, ini mana yang benar," kata Darori.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, impor jagung yang dilakukan Mentri Amran disebabnya tingginya harga komoditas ini di pasaran. "Dia baiknya, melakukan mengecek di lapangan. Apakah ini memang produksinya yang buruk, atau disimpan oleh tengkulak," katanya.
Darori meminta Satgas Pangan untuk menyelidik data surplus produksi jagung sebanyak 12,9 juta ton. Upaya untuk mengetahui, kebenaran data produksi jagung dalam negeri.
Baca juga:
Cegah Harga Telur Naik, Kementan Didesak Segera Keluarkan Rekomendasi Impor Jagung
Usai Blusukan, Jokowi Pastikan Harga Komoditas Stabil
Mendag Enggar: Harga Telur dan Daging Ayam Berpotensi Naik Jelang Akhir Tahun
Pemerintah diminta gelontorkan stok beras stabilkan harga
Jagung Impor bakal di Jual Rp 4.000 per Kg ke Peternak Mandiri