OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir
Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan indeks pertanian (IP) secara signifikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan nasional melalui kegiatan optimasi lahan (Opla) rawa mineral. Salah satunya dilakukan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) seluas sekitar 22.000 hektare (Ha)
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan. Percepatan tanam ini untuk mengejar peningkatan IP padi di lahan rawa dimaksud yg sebelumnya adalah IP100 akan ditingkatkan menjadi IP200 padi pada areal optimasi lahan rawa mineral di Kabupaten Banyuasin.
"Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran maulun pendalaman saluran sekaligus pembuatan tanggul maulun peninggian tanggul. Optimasi lahan rawa ini untuk mengatur tata kelola air karena sebelumnya di lokasi ini sering terjadi banjir," ujar Ali Jamil usai melakukan gerakan percepatan penanaman padi untuk mengejar IP200 padi di September 2024 nanti khususnya di Desa Sungai Dua, Sabtu 25 Mei 2024.
Dengan optimasi lahan rawa, Ali Jamil memastikan pertanaman di lokasi ini aman dan dapat ditanggulangi permasalahan banjirnya sehingga petani dapat melakukan pertanaman padi dua kali setahun (IP200) atau bahkan bisa tiga kali per tahun (IP300).
- 5 Buah-buahan di Sekitar Kita yang Bisa Menjadi Obat Alami
- Antisipasi Banjir di TPS, Pawang Hujan Diundang untuk 'Amankan' Pilkada di Pangkalpinang
- Kenali Apa Itu Purwaceng, Tanaman Obat Kuat yang Digunakan oleh Raja-raja Jawa di Masa Silam
- 14 Bahan Dapur yang Bisa Jadi Obat Batuk Alami, Bikin Tenggorokan Lebih Lega
“Kegiatan optimasi lahan rawa tidak hanya fokus pada pekerjaan kontruksi atau perbaikan jaringan irigasi dan pengolahan tanah di lahan rawa, tetapi juga untuk mengantisipasi permasalahan banjir salah satunya,” kata Jamil.
Untuk kegiatan konstruksi optimasi lahan rawa
pada tahun 2024, lanjut Ali Jamil, terdapat sejumlah pilihan, yakni: pembangunan/rehabilitasi tanggul, rehabilitasi/pembangunan pintu air, dan rehabilitasi/pembangunan saluran irigasi dan drainase. Selain itu, juga ada pengadaan pompa air, pipa/gorong-gorong, pembuatan Jembatan Usaha Tani , penyiapan/pengolahan lahan, dan penanaman.
"Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan. Antara lain penataan tanggul, pendalaman saluran, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain."
"Ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko banjir atau genangan air yang dapat merusak tanaman pertanian," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan akan melakukan optimasi lahan rawa ini, di lahan rawa non daerah irigasi (non-DIR) maupun lahan rawa yang sudah memiliki irigasi.
"Kita bukan buka sawah baru lagi, tetapi mengoptimalkan lahan Rawa yang sudah ada dengan Irigasi yang baik, pengolahan yang lebih baik, dengan bibit yang benar sehingga IP bisa terdongkrak dan produksi meningkat," ujar Mentan Amran.
Mentan Amran melanjutkan, kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur. Sehingga menjadi lahan pertanian produktif melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan.
"Tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi hal yg krusial dalam pengelolaan lahan rawa," pungkas Mentan Amran.