OVO Klaim Paling Banyak Digunakan Peserta Kartu Prakerja
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, mengklaim sebagian besar peserta kartu prakerja memilih OVO sebagai payment channel atau untuk menerima dana insentif. Menurutnya, penyaluran insentif melalui non tunai meminimalisir penyalahgunaan atau penyelewengan.
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, mengklaim sebagian besar peserta kartu prakerja memilih OVO sebagai payment channel atau untuk menerima dana insentif. Menurutnya, penyaluran insentif melalui non tunai meminimalisir penyalahgunaan atau penyelewengan.
"Program kartu prakerja ini program kampanye presiden Jokowi, kemudian di era covid ini juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dengan salah satunya menyalurkan dana insentif," kata Karaniya dalam OVO Journalists Virtual Gathering, Kamis (14/5).
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Apa itu kartu kredit menurut OJK? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai yang sudah lama hadir di sekitar kita guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
-
Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan mempermudah pembayaran iuran bagi pekerja informal? Bagi pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang mayoritas bekerja secara mobile dapat mengakses fitur pembayaran ini di mana dan kapan saja melalui aplikasi D-Bank PRO. Selain melalui aplikasi, peserta sektor BPU juga dapat memanfaatkan kanal Payment Point Online Banking (PPOB) jaringan partner Danamon yang tersebar di seluruh Indonesia.
-
Bagaimana cara transaksi dengan menggunakan kartu kredit Indonesia dalam kerja sama BNI dan Bank Lampung? Kerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), dimana untuk seluruh transaksi dengan menggunakan KKI akan diproses melalui sistem pembayaran dalam negeri.
-
Bagaimana Pasar Imogiri menerapkan sistem pembayaran digital? “Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat transaksi,” Hal itu juga diperjelas oleh Suryanto selaku Admin Pasar Imogiri Bantul. Ia mengatakan bahwa transaksi pembayaran secara digital sudah ada sejak lama. Sistem jual beli hingga pembayaran digital yang ada di Pasar Imogiri Bantul seperti Pasar.id dan QRIS.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja sama penerbitan Kartu Kredit Indonesia? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) menandatangani kerja sama penerbitan kartu kredit pemerintah domestik (KKPD) atau yang saat ini disebut dengan Kartu Kredit Indonesia (KKI) segmen pemerintah.
Dirinya juga mengapresiasi langkah pemerintah yang menggunakan platform teknologi digital. Di mana, pertama kalinya dalam sejarah Indonesia pendistribusian bantuan sosial melalui teknologi digital.
"Di mana saya kira ini adalah suatu hal yang penting untuk disosialisasikan bahwa dengan adanya pemanfaatan platform teknologi ini memotong problem yang selama ini selalu menghantui program-program bansos sebelumnya yang dilaksanakan secara offline, misalnya namanya dicatut, kemudian dananya disunat dan lain sebagainya," jelasnya.
Akurasi Data Penerima Terus Ditingkatkan
Oleh karena itu, dia menilai terobosan ini harus disambut baik dan perlu didukung bersama. Meskipun, tentunya masalah selalu ada, tapi dirinya mengaku pihaknya selalu melakukan double checking data penerima dana insentif agar sesuai dari data yang diperoleh OVO dengan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
"Ada kendala-kendala yang saya kira ujung pangkalnya dari bagaimana kita terus membenahi data kependudukan kita. Sekarang sudah ada dukcapil yang membantu. Kami juga di OVO dalam membantu kartu prakerja ini selalu mengecek data dari mereka yang sudah dinyatakan berhak menerima dana insentif kartu prakerja," ungkapnya.
Kendati begitu pihaknya terus melakukan kerjasama dengan lembaga terkait agar data peserta kartu prakerja sama dengan data dari Dukcapil. Dia pun menyarankan supaya datanya harus diperbaiki.
"Memperlihatkan teknologi digital memiliki peluang yang sangat baik. Kami sebagai mitra pembayaran melakukan double checking. Kami memang memberikan sumbangan baik berupa engenier ada sekitar 6 orang yang memang sejak awal ikut menyumbang tanpa pamrih yang kami bantukan untuk memanintance kartu prakerja ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)