Pakde Karwo sebut pengusaha mengeluh harga BBM naik turun
Dari penuturan ISEI pada Pakde Karwo, persoalan menjadi semakin rumit manakala harga BBM direview tiap dua pekan sekali.
Dalam kurun waktu tiga bulan, sudah tiga kali harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar berubah. Pada November 2014, Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM. Hanya berselang satu bulan, Presiden menurunkan harga BBM seiring turunnya harga minyak dunia. Kebijakan yang sama kembali diberlakukan di pertengahan Januari 2015, harga BBM kembali turun.
Ketidakstabilan harga BBM dikeluhkan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Timur yang kebanyakan pelaku usaha dan pebisnis. Mereka menyampaikan keluhan ini pada Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau akrab disapa Pakde Karwo.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
"Mereka (ISEI) kesulitan membuat rencana bisnis karena ketidakpastian harga BBM, yang naik, kemudian turun lagi selam dua kali," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, Senin (19/1).
Kenaikan harga BBM pada November 2014 lalu berdampak pada komponen distribusi barang atau transportasi di Jawa Timur yang ikut naik 7-10 persen. Masalah besar dari ketidakstabilan harga BBM adalah gejolak harga pangan dan kebutuhan pokok masyarakat.
"Persoalannya, setiap ada nilai tambah, pasti diikuti kenaikan harga pasar. Tapi ketika turun, justru harga pasar sulit mengikuti karena itu dianggap keuntungan pedagang," paparnya.
Dari penuturan ISEI pada Pakde Karwo, persoalan menjadi semakin rumit manakala harga BBM direview tiap dua pekan sekali. "Kalau setiap bulan harga BBM naik turun itu akan membuat sulit industri. Karena itu pemerintah pusat perlu membuat patokan harga batas atas dan batas bawah," ungkapnya.
Khusus untuk sektor transportasi, gubernur berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan tidak hanya menetapkan tarif batas atas dan bawah, tapi juga mengintervensi tarif angkutan umum, khususnya angkutan antarkota antarprovinsi.
"Jangan hanya mengatur kenaikan tarif, tapi juga harus bisa menurunkan tarif angkutan umum, sebab salah satu komponen dasar kenaikan dan penurunan tarif adalah harga BBM," tegasnya.
(mdk/noe)