Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Pasar Obligasi bakal positif akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar Obligasi Indonesia
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) optimis pasar obligasi di Tanah Air akan bereaksi positif. Terlebih adanya perbaikan kondisi ekonomi makro dalam negeri dan akan diikuti positifnya kinerja IHSG. "Seperti kita ketahui, saat ini kondisi pasar keuangan secara umum masih berada dalam tren sideways. Kendati demikian, berdasarkan kondisi pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG," kata Direktur Marketing PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), Upik Susiyawati di Jakarta.
- Berkah Gaji PNS Naik, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Cerah di 2024
- Rayakan HUT RI ke-78, Mentan SYL Pentingnya Sektor Pertanian dalam Kemerdekaan Indonesia
- Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama
- Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi ke-2 di Negara G20
Perbaikan pasar obligasi juga tercermin dari imbal hasil salah satu produk BRI Manajemen Investasi yaitu Reksa Dana Melati Pendapatan Utama yang mencapai sebesar 8,8 persen. Ini terhitung dalam periode 1 tahun terakhir per tanggal 24 Juli 2023.
Angka ini lebih tinggi sekitar 2 persen dibandingkan kinerja rata-rata Reksa Dana Pendapatan Tetap di Industri, yaitu Infovesta Fixed Income Fund Index sebesar 6,8 persen.
Reksa Dana Melati Pendapatan Utama sendiri merupakan produk reksadana dengan alokasi asset 93,6 persen di obligasi dan 6,7 persen di pasar uang.
"Pencapaian kinerja produk Reksa Dana Melati Pendapatan Utama menjadi hal positif bagi masyarakat investor," katanya.
Saat ini, BRI-MI memiliki produk reksa dana pendapatan tetap unggulan yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk melakukan investasi, yaitu Dana Reksa Melati Pendapatan Utama. "Dana Reksa Melati Pendapatan Utama merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi Rupiah yang memiliki strategi berinvestasi pada obligasi pemerintah dan/atau obligasi korporasi dengan rating minimal A,” ungkap Upik Susiyawati.
"Memanfaatkan kesempatan masuk ke dalam ekosistem BRI yang memiliki cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedesaan dan terpencil kami berharap dapat mengoptimalkan distribusi produk dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar serta membantu para nasabah untuk mencapai kesejahteraan finansial," tambah Upik Susiyawati.
Sebelumnya, pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid. Selain itu, kinerja IHSG juga terus membaik.
Namun, sentimen global seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) tetap perlu diwaspadai.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto menuturkan, saat ini risiko terbesar dari global untuk pasar obligasi. Hal ini jika the Fed terus menaikkan suku bunga bunga.
"The Fed terus menaikkan suku bunga ini perlu kita waspadai," ujar Handy dikutip dari Liputan6.com