Pasar periklanan nasional di 2015 capai Rp 138 T
Iklan paling banyak berasal dari sektor makanan, minuman dan farmasi.
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia mengatakan pasar periklanan nasional mencapai Rp 138 triliun pada 2015. Iklan paling banyak berasal dari sektor makanan, minuman dan farmasi.
Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Kanti Mirdiati Imansyah mengatakan tren belanja iklan televisi diprediksi meningkat tahun ini. Televisi dinilai masih menjadi pasar utama belanja iklan setahun ke depan.
-
Mengapa munculnya stasiun televisi swasta membawa dampak besar di industri pertelevisian Indonesia? Namun, dengan perkembangan teknologi dan tuntutan akan variasi program, masyarakat mulai menginginkan adanya pilihan yang lebih beragam. Hal ini mendorong lahirnya stasiun televisi swasta seperti RCTI, SCTV, ANTV, dan Indosiar.
-
Apa masalah yang dialami oleh TV? Salah satu masalah yang mungkin Anda temui adalah kondisi TV layar mati ada suara. Ini biasanya ditandai dengan suara tayangan yang terdengar jelas, namun layar TV tidak menampilkan gambar apa pun.
-
Siapa yang meresmikan Media Center Indonesia Maju? Menteri Investas Bahlil Lahadalia meresmikan media center Indonesia Maju, yang beralamatkan di Jalan Diponegoro, Nomor 15A, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Di mana Tukul Arwana tampil di televisi? Setelah absen selama 3 tahun, Tukul Arwana kembali muncul di salah satu acara televisi.
-
Kapan MTV mulai mengudara di Indonesia? Di Indonesia sendiri, MTV tayang pertama kali pada 1 Mei 1995.
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
"Televisi masih menjadi primadona untuk belanja iklan karena begitu cepat diterima masyarakat. Visual masih menjadi kekuatan utama yang menghibur. Media televisi saya kira ke depan masih akan tetap dominan," ujar Kanti di Jakarta, Jumat (5/2).
Untuk itu, MNC bakal menggelar Brights Award sebagai stimulus kepada industri periklanan. Selama ini industri pertelevisian nasional belum pernah secara khusus menggelar ajang apresiasi kepada industri kreatif terutama advertising. Padahal medium belanja iklan praktis selalu didominasi televisi.
"Ini adalah pertama kalinya, bukan hanya di MNC bahkan di semua televisi belum pernah ada. Kami optimis MNC Brights Award ini akan lebih membuka wacana bagi dunia periklanan," kata dia.
Memasuki 2016, dia yakin perseroan masih akan mendominasi belanja iklan untuk medium televisi. Mengutip laporan riset Mandiri Sekuritas, per Januari 2016 audience share MNCN naik menjadi 37,1 persen dibandingkan Desember 2015 yang sebesar 36,7 persen.
Roy Morgan Research memprediksi belanja iklan secara nasional akan meningkat di atas 10 persen di tahun ini dibanding 2015. Client Service Director Roy Morgan Research Ningsih Sumitro mengatakan televisi masih akan dominan, diikuti oleh media online, kemudian media cetak dan radio.
"Saya kira trennya masih akan meningkat, otomatis karena rate card pasti akan terus naik. Karena kompetisi semakin kencang maka orang akan semakin pintar untuk spending," kata Ningsih.
Sehingga, diharapkan melalui program MNC Brights Award akan sarana tolok ukur kepada pengiklan dan produsen untuk melihat akseptabilitas pesan komunikasi produknya kepada pemirsa televisi.
Untuk program tersebut, Kanti mengatakan MNCN menggandeng Roy Morgan Research untuk melakukan survei awal sebelum hasilnya kemudian dipilih melalui sistem voting oleh pemirsa televisi.
(mdk/sau)