'Pasar tradisional juga harus kena kebijakan plastik berbayar'
Kantong plastik di pasar tradisional memiliki bahan yang tidak ramah lingkungan mencapai 99 persen.
Ketua Yayasan Peduli Bumi Indonesia, Ananda Mustadjab Latip menduga ada hal ganjil dalam penerapan kebijakan plastik berbayar. Alasannya, penerapan kantong plastik ini hanya dilakukan di pasar modern saja, tetapi tidak dilakukan di pasar tradisional.
"Saya coba berasumsi kalau mungkin melalui pasar modern koordinasinya lebih mudah karena ada asosiasi yang bisa diajak berbicara, kalau tradisional mungkin agak repot. Padahal, yang 70 persen distribusi barang ke pasar tradisional, 30 persen ada di pasar modern," ujar Ananda kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (19/2).
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Penghargaan apa yang diterima Banyuwangi terkait pengadaan barang dan jasa? Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024 atas kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.
-
Dimana perusahaan rambut palsu milik Krisna berlokasi? Di kampung halamannya, pria yang akrab disapa Krisna itu mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi rambut palsu. Nama perusahaannyae PT. Bejana Cita Settara (PT BCS).
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
Namun, kata Ananda, 30 persen penggunaan kantong plastik di pasar modern sudah berbahan yang ramah lingkungan. Sementara, kantong plastik di pasar tradisional memiliki bahan yang tidak ramah lingkungan mencapai 99 persen.
"Kenapa itu yang tidak disasar?," kata dia.
Padahal, saat ini perekonomian Indonesia tengah alami perlambatan. Hanya saja, pemerintah seolah mengabaikan kondisi tersebut dengan membuat kebijakan kantong plastik berbayar.
"Nah, muncul asumsi jangan-jangan ini ada sebuah motif ekonomi karena dalam kelesuan ekonomi sekarang semua bicara bagaimana justru meringankan penderitaan rakyat, ini malah dibuat kebijakan yang membebankan rakyat. Walaupun hanya Rp 200. Yang saya tahu program ini pernah dijalankan di luar negeri dan ini gagal," pungkas dia.