Pegadaian khawatir dengan pertumbuhan fintech di Tanah Air
Meski demikian, Pegadaian tidak menutup kemungkinan apabila ada perusahaan fintech yang ingin bekerja sama dengan Pegadaian. Selama itu saling menguntungkan dan bermanfaat secara kebersamaan tidak menjadi masalah.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi, PT Pegadaian (Persero), Teguh Wahyono mengaku tidak khawatir dengan adanya aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong pertumbuhan industri gadai swasta melalui POJK Nomor 31/POJK.05/2016 guna mengatur tentang kepemilikan dan permodalan.
Dengan adanya aturan tersebut, baginya justru akan menambah daya saing kompetisi industri.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
"Gini sebenarnya tadi kalau persaingan itu ada enam pemain baru dan sepuluh lagi masih di jalan, terus terang kita gak takut. Karena bisnis modelnya sama kok. Sama sama ambil uang dari bank kemudian dipinjamkan lagi barangnya juga sama. Kita jauh lebih kuat infrastruktur lebih kuat model lebih kuat orang lebih banyak jadi kami melihat kompetisi ini menyehatkan industri," kata dia, usai melakukan paparan kinerja PT Pegadaian (Persero) 2017, di Jakarta, Kamis, (15/3).
Akan tetapi, yang dikhawatirkan oleh pihaknya saat ini adalah dengan banyaknya perusahaan financhial technology (fintech) di layanan langsung pinjam tunai. Menurutnya, pada tahun ini fintech sendiri tumbuh sepuluh kali lipat dari 2016 yang hanya berkisar pada Rp 240 milliar.
"Yang kita takutkan ke mereka jadi ada dua, satu speed mereka cepat banget pertumbuhannya. Yang kedua yang lebih saya takutkan apa bisnis modelnya berbeda," imbuhnya.
Selama ini, menurut Teguh cara kerja fintech dengan Pegadaian berbeda. Di mana Pegadaian menekankan pendapatan laba yang luar biasa, sedangkan fintech justru sebaliknya tidak menekankan dan tidak menargetkan keuntungan.
"Mereka tidak mencari laba dan tidak ditarget sehingga mereka banyak membakar uang untuk itu tadi, dalam rangka menciptakan peluang yang besar mungkin itu yang kita takutkan karena model bisnisnya yang berbeda. Bahkan, bukan hanya Pegadaian semua orang akan diserap. Karena mereka mencari nasabah untuk bisnis yang berbeda mungkin itu yang kami khawatirkan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan apabila ada perusahaan fintech yang ingin bekerja sama dengan Pegadaian. Selama itu saling menguntungkan dan bermanfaat secara kebersamaan tidak menjadi masalah.
"Kita welcome kalau kolaborasi dengan mereka mereka jadi agen kita juga welcome kita juga kembali infrastruktur kurang kita juga mau kerja sama untuk infrastruktur itu. Sejauh ini sudah kita sedang berdiskusi. kita sedang berbicara di area mana kita akan bersinergi dengan mereka itu sangat welcome," tandasnya.
(mdk/idr)