Pejabat OJK Kaget Pertumbuhan Kredit Perbankan Lebih 12 Persen di 2018
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mengaku tak menyangka pertumbuhan kredit bisa tembus di atas 12 persen. Sebab, pihaknya hanya menargetkan sepanjang 2018 ini pertumbuhan berkisar di antara 10 sampai 12 persen saja.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12,45 persen sepanjang 2018. Angka ini lebih besar dibandingkan pencapaian tahun lalu yang hanya berkisar 8 persen.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mengaku tak menyangka pertumbuhan kredit bisa tembus di atas 12 persen. Sebab, pihaknya hanya menargetkan sepanjang 2018 ini pertumbuhan berkisar di antara 10 sampai 12 persen saja.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
"Kemarin waktu targetnya tidak seperti itu juga, (kemarin) antara 10-12 persen. Ternyata lebih dari 12 persen," katanya saat ditemui di Komplek Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (2/1).
Melihat pencapaian tersebut, pihaknya berharap di 2019 pertumbuhan kredit akan mampu lebih baik lagi dari pada tahun sebelumnya. OJK akan mengevaluasi seluruh sektor perbankan dan melihat mana saja yang perlu dipercepat pertumbuhannya, dan sebaliknya.
"Ya 2019, tentunya kita mengharapkan lebih bagus dari itu ya, tapi saya ingin mengevaluasi bank-bank mana yang perlu dipercepat pertumbuhannya, mana agak sedikit dilihat, pengawas sudah mempunyai evaluasinya, mana yang perlu didorong lebih cepat, mana-mana yang direm dikit," jelasnya.
Dengan pertumbuhan kredit mencapai 12,45 persen, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross tercatat sebesar 2,2 persen dan NPL net 1,1 persen.
"Kan bagus kan, segitu jauh dari threshold-nya, rasanya kita akan terus dorong supaya kredit tumbuh, tetapi yang bermasalah turun, termasuk pinjaman berisiko dalam kisara 8-9 persen, kita akan terus awasi supaya itu turun," katanya.
Baca juga:
Bos OJK Minta Perbankan Tak Naikkan Suku Bunga Merespons Kebijakan The Fed
Anies Baswedan Minta Bank DKI Segera IPO, Ini Alasannya
Penyaluran KUR 2019 Ditarget Rp 140 Triliun Dengan Bunga 7 Persen
Realisasi Penyaluran KUR Tercatat Rp 118 Triliun per 30 November 2018
BNI Sebar Promo dan Cashback Untuk Pengguna KA Galunggung, Ini Cara Dapatnya
PUPR Gandeng 25 Bank Salurkan Dana FLPP di 2019