Pelemahan Rupiah 4 tahun terakhir jauh lebih baik dibanding 1998
Rupiah terus mengalami pelemahan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), bahkan sempat menyentuh level Rp 14.400 per USD 1. Kondisi ini dipandang masih lebih baik dibanding kondisi saat 1997 dan 1998.
Rupiah terus mengalami pelemahan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), bahkan sempat menyentuh level Rp 14.400 per USD 1. Kondisi ini dipandang masih lebih baik dibanding kondisi saat 1997 dan 1998.
Pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengatakan, Rupiah memang mengalami pelemahan dari Oktober 2014 sampai Juni 2018 sebesar 18 persen, dari Rp 12.200 per USD menjadi Rp 14.400 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Dolar Rp 14.400 ya, kalau dari Oktober 2014 ke 2018 itu sudah terdepresiasi 18 persen dulu Rp 12.200 ke Rp 14.400," kata Rhenald, di Rumah Perubahan, Bekasi, Sabtu (21/7).
Kondisi pelemahan Rupiah yang terjadi saat ini jauh lebih baik dibanding pada 1997 dan 1998. Saat itu Rupiah tertekan 600 persen, dari Rp 2.500 per USD menjadi Rp 16.800 per USD.
"Tapi situasi berbeda dengan situasi tahun 1997, 1998 karena lebih besar. 1997, 1998 itu dari Rp 2.500 ke Rp 16.800 jadi naiknya 600 persen, kalau sekarang baru 18 persen," tuturnya.
Saat era 1998 dengan kurs Rp 2.500 per USD upah buruh Rp 172.000 per bulan, setelah Rupiah mengalami pelemahan menjadi Rp 16.800 per USD gaji buruh hanya naik Rp 192.000. Kondisi ini membuat daya beli turun. Pasalnya, jika dibandingkan dengan pelemahan Rupiah saat itu, upah buruh justru mengalami penurunan.
"Artinya apa? Artinya upah buruh langsung turun dan daya beli turun, saat itu dari USD 69 ya kalau kita Dolar kan dengan kurs Rp 2.500 menjadi hanya USD 11 dolar itu namanya daya beli turun," tambahnya.
Sedangkan saat ini, lanjut Rhenald, Rupiah melemah 18 persen, upah buruh sudah naik dari Rp 2,4 juta menjadi Rp 3,65 juta. Artinya ada kenaikan 49 persen sejak 2014. Dengan begitu upah buruh masih mengalami kenaikan meski Rupiah tertekan.
"Tapi sekarang, Dolar nya itu Rupiah terkoreksi melemah 18 persen, Kalau kita Dolar kan maka upah buruh tadinya USD 200 sekarang sudah naik jadi USD 253, artinya masih ada surplus," ucapnya.
Menurut Rhenald, pelemahan Rupiah terhadap USD saat ini terlihat besar, karena angkanya besar dalam belasan ribu Rupiah. Kondisi pelemahan mata uang lokal terhadap Dolar tidak hanya dialami Indonesia tetapi juga negara lain.
"Ini kelihatannya kenaikannya besar karena angkanya besar belasan ribu, dan semua bangsa mengalami, dalam situasi ini ada the looser ada the winner pasti ada," tandasnya.
Sumber : Liputan6
Reporter : Pebrianto Ekowicaksono
Baca juga:
BI soal Rupiah merosot ke Rp 14.500: Masalah di Donald Trump
Nilai tukar Rupiah terpuruk ke level Rp 14.545 per USD
Rupiah melemah tipis ke level Rp 14.425 per USD
Rupiah dibuka melemah di level Rp 14.401 per USD
BI: Rupiah berpotensi menguat hingga akhir tahun
BI: Nilai tukar Rupiah sudah temukan titik keseimbangan
Sri Mulyani beberkan kondisi ekonomi makro, termasuk Rupiah tembus Rp 14.200 per USD