Peluang & Tantangan Indonesia saat Ekonomi China dan Amerika Serikat Berangsur Pulih
Setidaknya, ada lima produk ekspor unggulan Indonesia yang tinggi di masa pemulihan ekonomi. Antara lain tekstil dan produk tekstil, perikanan, rubber dan produk olahannya.
Perkembangan perekonomian Amerika Serikat dan China yang memasuki tahap pemulihan memberikan dampak positif dalam mendorong perekonomian Indonesia. Tercermin dari dari ekspor produk Indonesia yang terus meningkat.
"Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan China itu sebenarnya memberikan efek positif buat Indonesia," kata Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Jakarta, Rabu (19/5).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana China berusaha menyaingi AS dalam persaingan ekonomi dan teknologi? Upaya itu dilakukan agar persaingan ekonomi dan teknologi di China dapat menyaningi AS. Bahkan, China memaksa produsen AS yang ada untuk pindah ke luar negeri.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Kondisi ini dipicu tingginya ekspor produk nasional menuju kedua negara maju tersebut. Indonesia mengekspor sejumlah komoditas sumber daya alam ke China. Sedangkan produk manufaktur Amerika Serikat juga dikirim dari Indonesia.
"Ekspor industri manufaktur ke Amerika Serikat itu juga meningkat," kata dia.
Setidaknya, ada lima produk ekspor unggulan Indonesia yang tinggi di masa pemulihan ekonomi. Antara lain tekstil dan produk tekstil, perikanan, rubber dan produk olahannya.
Maka bila ekspektasi pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam tersebut naik tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun yang menjadi tantangan selanjutnya bila pemulihan ekonomi di Amerika Serikat terlalu cepat, inflasi juga akan meningkat.
Lebih lanjut hal ini akan berpengaruh pada perubahan lingkaran kebijakan moneter yang lebih cepat. Sehingga menimbulkan trajectory yang telah diumumkan The Fed.
"Kalau kita lihat, The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuannya. Kalau dari apa yang trajectory itu di 20,25 sampai 2023," kata dia.
Kondisi Rumit
Dia menambahkan, kondisi akan lebih rumit bila perkiraan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat lebih cepat dari perkiraan yang ada saat ini. Hal ini akan menjadi tantangan baru dari sisi pasar keuangan.
"Nah ini yang kemudian menjadi tantangan di financial market," kata dia.
Akibatnya negara-negara berkembang harus siap menghadapi fase kenaikan suku bunga acuan global. Bila tidak siap, akan berdampak larinya modal asing dari negara berkembang seperti Indonesia. Sebab investor lebih memilih menanamkan modalnya di negara maju seperti Amerika Serikat.
"Tentu saja akan berdampak kepada pelarian modal dari negara berkembang seperti Indonesia kepada negara maju seperti Amerika Serikat," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)