Peluang Ekspor Terbuka Lebar, Perusahaan BUMN Ikut Bantu Budidaya Kopi Berkelanjutan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2021 nilai ekspor sektor pertanian mencapai USD 390 juta. Naik cukup tinggi yakni 15,04 persen dibandingkan dengan Agustus 202.
Permintaan kopi dunia di tahun ini diperkirakan akan semakin meningkat, seiring harga yang juga semakin tinggi. Peningkatan akan membuat nilai ekspor kopi Indonesia ke sejumlah negara tujuan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2021 nilai ekspor sektor pertanian mencapai USD 390 juta. Naik cukup tinggi yakni 15,04 persen dibandingkan dengan Agustus 202.
-
Di mana letak Kampoeng Kopi Banaran? Ini adalah destinasi wisata yang populer di Semarang, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
-
Dimana Kopi Priangan menjadi komoditi ekspor yang penting? VOC meraup keuntungan luar biasa dari kopi Priangan. Mereka menjadi salah satu eksportir kopi terbesar dunia.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Di mana Kopi Bowongso dibudidayakan? Para petani itu membudidayakan Kopi Bowongso di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.600-2.000 mdpl.
-
Kapan kopi robusta ditemukan? Kopi arabika menjadi jenis kopi yang pertama kali dikonsumsi, sementara kopi robusta ditemukan sekitar 100 tahun setelahnya.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
Kenaikan ekspor sektor pertanian ini di dorong oleh kontribusi produk kopi yang cukup tinggi dengan share mencapai 20,79 persen. Kalau dihitung, pertumbuhan kopi mencapai 3,87 persen.
Besarnya potensi tersebut, membuat PT Surveyor Indonesia menginisiasi untuk membudidayakan tanaman kopi dalam upaya membantu mensejahterakan masyarakat. Perusahaan membuat Greenhouse untuk penyemaian dan penanaman bibit kopi di Rancamaya, Bogor Selatan.
Surveyor menanamkan sedikitnya 300 bibit kopi yang berusia tujuh bulan pada lahan awal seluas 1 hektar, dan menyiapkan sekitar 60 ribu bibit kopi robusta yang akan disemai di Greenhouse.
"Penyemaian dan penanaman 300 bibit kopi ini merupakan upaya untuk membantu kesejahteraan masyarakat, semoga dengan diadakannya budidaya tanaman kopi mampu membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian warga," ujar kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Surveyor Indonesia, Rosmanidar Zulkifli, Rabu (12/1).
Surveyor Indonesia berinisiasi untuk turut andil dalam pemulihan perekonomian warga sekitar, khususnya, para Petani kopi yang nantinya akan dibina secara berkelanjutan oleh Surveyor Indonesia agar hasil panennya dapat dimaksimalkan untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Rancamaya.
Ketua TJSL Surveyor Indonesia, Syahrul Ramadhan memaparkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi nyata untuk mendukung program penghijauan di Indonesia. "Dengan diadakannya kegiatan penanaman bibit kopi, ini merupakan salah satu kontribusi kami untuk mendukung program penghijauan di Indonesia," katanya.
Ekspor Kopi BUMN
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI) secara konsisten melakukan ekspor kopi ke Mesir. Terakhir di 2021, perusahaan mengirim sebanyak 120 ton kopi di Bandar Lampung pada (23/12).
Ekspor kopi ini akan terus dilakukan secara regular di tahun 2022 sesuai MoU yang telah ditandatangani PPI dengan pihak Mesir pada event Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 baru lalu.
PPI bersama buyer telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton terhitung mulai bulan September hingga Desember 2021 setara dengan USD 1.200.000.
Direktur Utama PPI, Nina Sulistyowati mengungkapkan bahwa ekspor kopi ini dilakukan dengan kerja sama dengan petani lokal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, ekspor dilakukan untuk mengekspos potensi komoditi Indonesia untuk memenuhi permintan kopi di luar negeri.
Di mana untuk periode September sampai dengan Desember ini PPI mengambil jenis kopi robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.
"Kopi-kopi ini memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah," ujar Nina.