Pemerintah Bakal Perluas Jumlah SMK untuk Program Pelatihan Pendidikan
Sebanyak 99 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah mengikuti program pelatihan pendidikan bersama dengan Institut Pendidikan Teknis (ITE) Singapura. Program pelatihan tahap I yang dilakukan pada 2018 itu berasal dari 87 SMK yang terdiri 61 SMK Negeri serta 26 SMK Swasta.
Sebanyak 99 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah mengikuti program pelatihan pendidikan bersama dengan Institut Pendidikan Teknis (ITE) Singapura. Program pelatihan tahap I yang dilakukan pada 2018 itu berasal dari 87 SMK yang terdiri 61 SMK Negeri serta 26 SMK Swasta.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Kementerian Perindustrian, Eko Cahyanto mengatakan, dengan terselenggaranya program kerja sama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
-
Mengapa banyak pelajar Indonesia pindah kewarganegaraan ke Singapura? Baru-baru ini, banyak pelajar Indonesia yang memutuskan pindah kewarganegaraan ke Singapura.
-
Siapa yang mengungkapkan jumlah mahasiswa Indonesia yang pindah kewarganegaraan ke Singapura? Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim, yang mengatakan ada sekitar 1.000 orang mahasiswa Indonesia per tahunnya pindah warga negara ke Singapura.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
"Untuk pelatihan guru SMK dilaksanakan 100 guru hanya 99 yang terealisasi. Ini tahap pertama," katanya dalam acara penutupan pelatihan kepala sekolah dan guru SMK produktif di Kemenperin Jakarta, Selasa (30/7).
Eko mengatakan, pemerintah secara bertahap akan melakukan evaluasi secara penuh terhadap beberapa guru yang telah mengikuti program pelatihan pendidikan tersebut. Itu dilakukan, agar beberapa point yang didapat dalam pelaksanaannya dapat diimplementasikan di Indonesia.
"Kedua, untuk guru produktif saat ini sedang tahap evaluasi kita ingin dapat hasil dari pelatihan kemarin ini akan berakhir tahun ini," imbuhnya.
Untuk tahap selanjutnya, Kemenperin juga membuka peluang untuk memberikan pelatihan kepada beberapa SMK yang belum berkesempatan. Hanya saja, pihaknya akan memberikan kriteria tambahan untuk syarat SMK agar bisa mengikuti program pelatihan tersebut.
"Baru 87 SMK yang masuk, masih ada sekitar 2.500 yang belum masuk. Ke depan akan lebih baik lagi inputnya. Siapa yang akan dikirim ke sana," jelasnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pembangunan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sekretaris Kabinet (Seskab), Yuli Harsono menambahkan, dengan adanya program pelatihan tersebut, para peserta atau guru yang mengikuti program tersebut dapat memberikan kontribusi nyata seperti yang diharapkan pemerintah.
"Kami berharap 99 ini yang sudah dididik di Singapura bisa menularkan memberikan pengalamannya kepada baik di sekolah masing-masing juga di SMK yang terdekat," jelasnya.
Dia mengatakan, sesuai dengan fokus Presiden Joko Widodo ke depan topik khusus yang diangkat adalah mengenai SDM dan pengembangan pendidikan vokasi. Oleh karenanya, kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Singapura diharapkan menjadi dukungan terhadap pembangunan SDM ke depan.
"Bapak ibu yang sudah mendapat pengetahuan mudah-mudah bisa membantu pemerintah membangun SDM ke depan. Pemerintah Indonesia dan presiden sangat mendukung program ini," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah Gandeng Singapura Tingkatkan Kompetensi Guru SMK
Ridwan Kamil Dukung Aturan Zonasi Guru
Lagi, Murid SD di Bogor Belajar di Lantai
Ombudsman: Ada Intervensi Pejabat Daerah dalam PPDB di Jatim dan Bali
Orang Tua di Garut Mengeluh Harga Buku SD Mencapai Rp1 Juta
Sekolah Disegel, Murid SDN 62 Bengkulu Belajar di Jalanan Beralas Terpal