Pemerintah banggakan mampu turunkan defisit ke 1,9 persen
Selain itu, ada tambahan modal belanja infrastruktur untuk Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Pertanian.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro siang ini menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto.
"Atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada pimpinan DPR yang diterima menyampaikan APBN-P," kata Bambang usai pertemuan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/1).
Menurut dia, dalam RAPBNP ini, pemerintah menetapkan defisit anggaran berkurang dari 2,2 persen menjadi 1,9 persen. Selain itu, ada tambahan modal belanja infrastruktur untuk Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Pertanian.
"Belanja modal naik dari Rp 190 triliun menjadi Rp 290 triliun. Penerimaan Rp 1.200 triliun kami targetkan meningkat Rp 1.300 triliun," tuturnya.
Pemerintah, lanjutnya, juga akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, Bambang enggan menjelaskan rinci besaran dan perusahaan mana yang akan dapat.
"Kami memberikan tambahan modal terkait kementerian BUMN minggu depan menunggu arahan presiden dan DPR," jelasnya.
Bambang menambahkan, kenaikan dana belanja tambahan tersebut salah satunya dikarenakan Kementerian Pertanian ingin mewujudkan swasembada pangan. "Belanja infrastruktur naik karena Menteri Pertanian ada tujuan kedaulatan pangan," ujarnya.
Sementara, Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyerahkan APBN-P sebelum massa reses habis. "Saya terima kasih sekali kepada pak Bambang menyerahkan APBN-P 2015 dengan waktu yang cepat karena APBN-P harus diselesaikan selama sebulan," ujar Setya.