Pemerintah Baru Gelontorkan Subsidi Energi Rp139,8 Triliun
Dana tersebut telah dibayarkan pemerintah untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terdiri dari solar dan minyak tanah, LPG 3 kg, listrik bersubsidi, pupuk, subsidi perumahan dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah mencairkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 untuk membayar subsidi sebesar Rp 139,8 triliun. Dana tersebut telah dibayarkan pemerintah untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terdiri dari solar dan minyak tanah, LPG 3 kg, listrik bersubsidi, pupuk, subsidi perumahan dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Subsidi sudah kita bayarkan Rp 1839,8 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 119, triliun. Jadi naik 16,8 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (26/9).
-
Kapan Pertamina Patra Niaga menjalankan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran subsidi energi tepat sasaran? Pertamina telah melakukan pendaftaran subsidi tepat bagi kendaraan yang berhak mendapatkan subsidi energi. Pertamina juga telah melakukan pendataan masyarakat kurang mampu yang berhak mendapatkan Subsidi LPG Tabung 3 Kg.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kapan Pertamina mulai mendapat tugas menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan komponen dan volume subsidi ini sudah mengalami kenaikan. Volume BBM naik menjadi 10,2 jura kilo liter dari tahun lalu 8,8 juta KL. Volume LPG gas 3 KG menjadi 4,5 metrik ton dari 4,3 juta metrik ton.
Listrik bersubsidi pelanggannya naik menjadi 38,6 juta pelanggan dari 37,7 juta pelanggan di tahun 2022. Volume pupuk menjadi 5,1 juta ton dari 4,9 juta ton. Subsidi perumahan menjadi 105,1 ribu unit dari sebelumnya 88,7 ribu unit. Sedangkan untuk Rp 236,8 triliun dari sebelumnya Rp 176,3 triliun di tahun 2021.
Sementara itu, kompensasi yang telah dibayarkan pemerintah sebesar Rp 104,8 triliun dari anggaran mencapai Rp 293,5 triliun. Pembayaran tersebut untuk pembayaran kompensasi listrik, dan BBM.
Pembayaran kompensasi tersebut untuk kompensasi pembayaran listrik dan BBM tahun 2021 dan semester I-2022. Dia memperkirakan kompensasi listrik dan BBM di semter 2022 bisa lebi besar dari yang telah dibayarkan.
"Tahun ini di semester II akan jauh lebih besar dari Rp 104,8 triliun ini sudah disampaikan," pungkasnya.
Baca juga:
Konversi Kompor Listrik Diharapkan Bikin Subsidi Energi Tepat Sasaran
Subsidi Elpiji Bengkak, Industri Lokal Siap Produksi Kompor Listrik
Harga Naik, Konsumsi BBM Masyarakat Turun dari Rp80.000 Jadi Rp60.000 per Hari
Menhub Budi: Subsidi BBM Bisa Dialihkan untuk Konversi Motor Listrik
Ketua Banggar: Usulan Penghapusan Listrik 450 VA Agenda Besar Peralihan Energi
Siap-Siap, Gas LPG 3 Kg Bakal Diganti dengan Kompor Listrik