Pemerintah berencana bangun jalan pakai sampah plastik
"Proses ini ekonomis, karena bisa menghemat 6,5 persen dari jalan yang biasa dibuat dengan aspal murni."
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berencana memanfaatkan sampah plastik untuk pembangunan jalan. Untuk itu, lembaga yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan tersebut bakal menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Institut Teknologi Bandung, Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi (BPPT).
"Kemitraan ini diperlukan untuk tindak lanjut implementasi jalan raya plastik, alih teknologi termasuk pelaksanaan demonstration project," kata Asisten Deputi Kemaritiman Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nani Hendiarti, dalam siaran pers, kemarin.
-
Di mana lokasi demo warga mengenai jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang terjadi di jalan rusak di Lebak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
-
Kenapa meme jalan rusak menghibur? Pada Selasa (9/07/2023), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet meme jalan rusak yang menghibur namun juga membuat miris.
-
Kenapa warga di Jalan Godean mendemo soal jalan rusak? “Hati-Hati di Sepanjang Jalan ini Ambyar”, atau “Aspal Sudah Usang” dan kata-kata lainnya. Tak hanya sebagai ungkapan kegelisahan, banner-banner tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan pengendara lain agar berhati-hati saat melintasi jalan itu.
-
Kenapa emak-emak di Lebak menanam padi di jalan? Warga kemudian bergerak melakukan protes, agar keluhannya didengar dan perbaikan jalan secara layak bisa segera dilakukan.
-
Dimana jalan rusak yang diprotes warga? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
"Sementara terkait regulasi, data sampah, perjanjian kerja sama dan Nota Kesepahaman, Kemenko Maritim bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Luar Negeri."
Harus diakui, hingga saat ini, Indonesia masih memiliki masalah dalam pengelolaan sampah plastik. Di sisi lain, pembakaran sampah plastik yang tak bisa didaur ulang bisa menimbulkan residu karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan.
Atas dasar itu, Pada 7-10 Maret 2017, Delegasi Kemenko Maritim dipimpin Nani Hendiarti mengunjungi R. Vasudevan, penemu Plastic Tar Road, di Thiagarajar College of Engineering India.
"Pada 2006, the Thiagarajar College of Engineering menerima paten atas teknologi yang disebut plastic tar road atau jalan raya plastik," katanya.
"Karena formulasi tar yang digunakan menggunakan plastik dengan komposisi 10-18 persen plastik tiap 1 liter tar. Estimasi plastik yang digunakan adalah 50 ton tiap 1 kilometer jalan. Ini bisa menjadi opsi pemanfaatan plastik yang tidak bisa didaur ulang."
Nani menambahkan, teknologi tersebut memiliki sejumlah kelebihan.
"Proses sederhana, sampah plastik dicacah dan dilebur dalam aspal panas," katanya.
"Proses ini ekonomis, karena bisa menghemat 6,5 persen dari jalan yang biasa dibuat dengan aspal murni. Jalan ini memiliki sisi ketahanan yang lebih lama (maintenancenya sederhana) serta memiliki dampak positif terhadap lingkungan untuk teknologi daur ulang yang terbilang aman."
Baca juga:
Luhut: India bisa kelola sampah plastik jadi jalan dan kuat 15 tahun
Jenius, mahasiswa Mesir ciptakan plastik dari kulit udang
Membongkar dampak buruk rencana penerapan cukai plastik di Indonesia
Ini plastik Avani Eco yang bisa larut dalam air dan aman diminum
Pukul industri UKM, rencana cukai plastik diminta Kemenperin ditunda